Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konflik Thailand-Kamboja Pengaruhi Penjualan Ekspor Sepeda Motor

Konflik Thailand-Kamboja Pengaruhi Penjualan Ekspor Sepeda Motor Kredit Foto: Unsplash/Eric Michael
Warta Ekonomi, Jakarta -

Thai Honda Co, produsen dan distributor sepeda motor, sedang bersiap untuk meluncurkan proyek bersama guna membantu pembeli mendapatkan kredit motor dengan lebih mudah di tengah pasar yang sedang lesu.

Perusahaan sedang berdiskusi dengan para mitra, termasuk dealer motor dan perusahaan pembiayaan, untuk menyelesaikan proyek ini.

"Kami ingin menawarkan opsi pembiayaan baru kepada calon pelanggan yang sangat membutuhkan motor tetapi tidak memiliki akses ke sumber daya keuangan," kata Yuichi Shimizu, presiden Thai Honda.

Ia menambahkan di Thailand banyak orang menginginkan motor untuk bekerja atau mencari nafkah. Nantinya, dengan kemudahan yang ditawarkan calon pembeli dapat diberikan pinjaman dengan suku bunga rendah, ujarnya, sementara jangka waktu pembayaran dapat diperpanjang.

Untuk diketahui, total penjualan motor di Thailand diproyeksikan meningkat sekitar 1% year-on-year menjadi 1,68-1,73 juta unit pada tahun 2025, menurut perkiraan Thai Honda. Perusahaan memperkirakan penjualannya akan meningkat 2% year-on-year menjadi 1,36-1,4 juta unit tahun ini.

Selama tujuh bulan pertama tahun ini, penjualan sepeda motor domestik di Thailand mencapai 1,06 juta unit, dengan 860.000 unit di antaranya adalah sepeda motor Honda, kata Thai Honda.

Serupa dengan produsen mobil, produsen sepeda motor kesulitan mengatasi dampak kesulitan pembeli dalam mengakses pinjaman karena bank dan perusahaan pembiayaan mobil memperketat kriteria pinjaman untuk menghindari kredit macet. Thailand dihantui oleh tingginya tingkat utang rumah tangga.

Klub Industri Otomotif Federasi Industri Thailand berencana untuk memantau pasar sepeda motor pada paruh kedua tahun ini di tengah kekhawatiran atas daya beli konsumen yang lemah dan pertumbuhan ekonomi yang lambat.

Konflik teritorial Thailand-Kamboja yang sedang berlangsung juga telah memengaruhi ekspor Thai Honda, kata wakil presiden eksekutif Hayato Seguchi.

Perusahaan ini biasanya mengekspor sepeda motor dari pabriknya di Thailand ke Kamboja melalui Poipet, sebuah kota di Kamboja di dekat perbatasan. Sengketa antara kedua negara menyebabkan Thai Honda beralih dari transportasi darat ke laut.

"Ini akan meningkatkan biaya, tetapi akan dibebankan kepada pelanggan Kamboja," kata Bapak Seguchi.

Thai Honda mengekspor sepeda motor dari fasilitas produksinya di Thailand ke 74 negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: