Meski Diserang Rusia, Ukraina Sukses Uji Coba Starlink Direct-to-Cell Pertama di Eropa Timur
Kredit Foto: Data Lake Indonesia
Operator Seluler Ukraina, Kyivstar mengumumkan bahwa pihaknya berhasil melakukan uji lapangan pertama teknologi satelit direct-to-cell dari Starlink di Eropa Timur. Hal ini dilakukan saat negara tersebut berkonflik dengan Rusia.
Dilansir Rabu (12/8), Chief Executive Officer (CEO) Kyivstar, Oleksandr Komarov hadir dalam uji coba tersebut dimana dirinya menggunakan teknologi terkait untuk bertukar pesan melalui ponsel biasa dengan Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov di Zhytomyr.
Baca Juga: Polandia Tak Yakin Donald Trump Prioritaskan Kepentingan Ukraina
Starlink diketahui telah menandatangani perjanjian dengan operator di sepuluh negara untuk layanan direct-to-cell. Kyivstar dalam hal ini menjadi yang pertama meluncurkannya di Eropa.
Kyivstar dan Starlink sendiri berencana meluncurkan layanan pesan komersial berbasis direct-to-cell pada kuartal IV 2025. Hal itu diikuti layanan data broadband satelit seluler untuk publik pada awal 2026.
Adapun teknologi direct-to-cell dirancang untuk menyediakan konektivitas andal ketika jaringan darat tidak tersedia. Hal tersebut sangatlah krusial bagi negara yang sedang berkonflik seperti Ukraina.
Serangan terhadap infrastruktur dapat memutus komunikasi. Namun teknologi satelit direct-to-cell dilengkapi modem seluler canggih yang berfungsi layaknya menara base transceiver station yang berada di luar angkasa. Ia akan terus memancarkan sinyal langsung ke ponsel di darat.
Baca Juga: Dominasi Starlink Mulai Dihadang, Jeff Bezos Siap Tantang Elon Musk!
Tren penggunaan teknologi satelit ini sendiri tengah berkembang di industri telekomunikasi global, terutama untuk menghilangkan zona mati di wilayah terpencil yang sulit dijangkau jaringan darat di berbagai belahan dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement