Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cerita Azis Ahmad Firman Membangun Jatinangor House, Kedai Kopi yang Jadi Restoran Ayam Crispy

Cerita Azis Ahmad Firman Membangun Jatinangor House, Kedai Kopi yang Jadi Restoran Ayam Crispy Kredit Foto: Jatinangor House
Warta Ekonomi, Jakarta -

Siapa sangka sebuah kedai kopi rumahan sederhana di Bandung bisa menjelma menjadi salah satu brand ayam goreng crispy yang kini dikenal luas masyarakat Indonesia. Itulah kisah Jatinangor House, bisnis kuliner yang berdiri pada tahun 2020 berkat tangan dingin Azis Ahmad Firman.

Awalnya, Azis hanya berniat membuka kedai kopi kecil di Jalan Cisitu Indah, Bandung. Menu ayam goreng crispy yang ditawarkan kala itu hanyalah pelengkap kopi. Namun, respon konsumen sungguh tak terduga. Rasa ayam buatannya dipuji mirip dengan brand internasional ternama seperti McDonald’s, dan dengan cepat viral di media sosial. Dari situlah Jatinangor House mengambil langkah berani, bertransformasi penuh dari kedai kopi menjadi restoran ayam goreng, dengan kopi sebagai menu pendamping.

Perjalanan Jatinangor House kemudian berkembang begitu pesat. Dengan cita rasa ala restoran Barat namun harga tetap ramah di kantong, mulai dari Rp20.000 hingga Rp50.000, brand ini mampu menjangkau pasar luas, terutama pelajar dan mahasiswa. Konsep restoran yang ditawarkan juga fleksibel, mulai dari gerai cepat saji dengan desain estetik hingga cloud kitchen yang hanya melayani pesanan online.

Tak berhenti di ayam crispy, Jatinangor House terus memperbarui menunya. Kini tersedia burger, berbagai minuman coffee dan non-coffee, hingga kreasi unik seperti kailan goreng kering dan scramble egg. Semua ini memperkuat posisinya sebagai restoran cepat saji lokal dengan inovasi yang tak kalah dari brand global.

Baca Juga: Cerita Suksesnya Harry Susilo, dari Bisnis Kerupuk hingga Gurita Bisnis Sekar Group

Model bisnis yang diterapkan pun berbeda. Alih-alih waralaba, seluruh cabang dimiliki langsung oleh perusahaan, berada di bawah naungan PT Tangguh Cipta Rasa. Hal ini memungkinkan kontrol penuh terhadap kualitas dan menjaga konsistensi brand. Hasilnya, dalam waktu singkat, Jatinangor House berhasil berekspansi masif hingga memiliki 117 cabang yang tersebar di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bekasi, Surabaya, dan Yogyakarta.

Namun, jalan sukses ini tidak sepenuhnya mulus. Pada November 2024, publik dikejutkan oleh video viral yang memperlihatkan seorang pegawai di salah satu cloud kitchen Jatinangor House bekerja tanpa baju dalam kondisi dapur yang tidak higienis. Insiden tersebut sempat mengguncang reputasi brand ini.

Beruntung, manajemen bergerak cepat. Mereka menyampaikan permintaan maaf terbuka, menutup permanen gerai yang bermasalah, serta memperbaiki standar operasional di seluruh cabang. Respons cepat ini membuat kepercayaan masyarakat tetap terjaga, bahkan menegaskan komitmen perusahaan terhadap kualitas dan kebersihan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: