- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Tiga Saham Melaju Kencang Dipantau Bursa, Salah Satunya Milik TP Rachmat
Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengeluarkan peringatan terkait aktivitas perdagangan saham yang tidak biasa (Unusual Market Activity/UMA). Kali ini, sorotan ditujukan pada tiga emiten sekaligus, yaitu PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC), PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk. (BEER), dan PT First Media Tbk. (KBLV).
"Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA)," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Yulianto Aji Sadono.
Saham ASLC milik taipan TP Rachmat ini memang tengah melaju kencang. Dalam sepekan, nilainya melonjak 68,75%. Setelah pengumuman UMA, harganya masih naik 13,68% hingga menyentuh Rp107 per lembar jelang sesi siang perdagangan Rabu (20/8).
Baca Juga: Loncat Ratusan Persen, Saham MSIG Life (LIFE) Kena Suspensi BEI
Tidak hanya ASLC, BEI juga menyoroti pergerakan PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk. (BEER). Saham BEER sendiri tercatat naik 18,27% dalam sepekan. Namun, setelah rilis pengumuman UMA, harganya justru terkoreksi 8,89% menjadi Rp123 per saham.
Emiten lain yang ikut masuk radar pengawasan adalah PT First Media Tbk. (KBLV). "Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT First Media Tbk (KBLV) di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA)," tegas Yulianto.
Dalam sepekan, saham KBLV melejit fantastis 115,69%. Bahkan setelah status UMA diumumkan, sahamnya masih melanjutkan penguatan meroket 23,60% menjadi Rp220 per saham.
Baca Juga: Belum Berhenti! Emtek Borong Lagi 230,73 Juta Lembar Saham SCMA
Meski begitu, BEI menegaskan bahwa pengumuman UMA tidak otomatis berarti adanya pelanggaran aturan pasar modal. "Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham tersebut, kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut," jelasnya.
Untuk itu, Yulianto mengimbau para investor agar tetap berhati-hati. Investor juga diminta memperhatikan jawaban emiten atas konfirmasi bursa, mencermati kinerja serta keterbukaan informasi, mengkaji ulang rencana corporate action yang belum mendapat persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan secara matang segala risiko sebelum mengambil keputusan investasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement