Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham Melonjak, Emiten TP Rachmat Klarifikasi Rumor Akuisisi Perusahaan Jepang

Saham Melonjak, Emiten TP Rachmat Klarifikasi Rumor Akuisisi Perusahaan Jepang Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), emiten Grup Triputra milik konglomerat Theodore Permadi (TP) Rachmat, menegaskan belum memiliki rencana aksi korporasi dalam waktu dekat meski harga saham perusahaan melonjak seiring rumor akuisisi oleh perusahaan Jepang.

Presiden Direktur ASLC Jany Candra menyatakan kabar tersebut tidak bisa dikonfirmasi. Ia menegaskan, setiap aksi korporasi, termasuk akuisisi, akan diumumkan secara resmi melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Mengenai corporate action, tidak ada rencana dalam waktu dekat,” kata Jany dalam public expose insidentil, Rabu (3/9/2025).

Baca Juga: Mobil Cina Tekan Harga, ASLC Ubah Strategi untuk Amankan Pasar Mobil Bekas

Harga saham ASLC tercatat melesat hingga 75% dalam sebulan terakhir. Berdasarkan data BEI, saham ASLC diperdagangkan pada level Rp113 per saham pada sesi pertama perdagangan, Rabu (3/9/2025). Secara tahunan berjalan (year to date), saham perusahaan naik 45,45% sejak awal 2025.

Namun, kinerja keuangan ASLC belum sejalan dengan kenaikan harga saham. Perseroan melaporkan laba bersih Rp18,56 miliar pada semester I/2025, turun 23,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp24,36 miliar.

Baca Juga: Mobil Bekas Tak Laku, Laba Bersih ASLC Terjun Bebas di Semester I

Direktur Keuangan ASLC, Armeza Umar, menjelaskan kenaikan harga saham tidak hanya dipengaruhi rumor akuisisi, tetapi juga valuasi yang dinilai menarik. Pada kisaran harga Rp64–Rp110 per saham, price to book value (PBV) ASLC tercatat di bawah lima kali, sementara price earning ratio (PER) sekitar 10 kali.

Selain faktor valuasi, prospek pasar mobil bekas di Indonesia dinilai memberikan dukungan terhadap sentimen investor. Armeza menyebut, potensi pasar mobil bekas di dalam negeri mencapai lebih dari 1,8 juta unit per tahun. Dari jumlah tersebut, volume penjualan mobil bekas melalui JBA, unit usaha lelang milik ASLC, baru sekitar 125 ribu unit.

“Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang masih sangat besar bagi perseroan,” ujar Armeza.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: