Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Digimap Gaet Muklay, Hadirkan ‘Muklayground’ untuk Seniman Muda

Digimap Gaet Muklay, Hadirkan ‘Muklayground’ untuk Seniman Muda Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Digimap, Apple Premium Partner & Authorized Reseller di Indonesia yang berada di bawah naungan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP), kembali menunjukkan komitmennya terhadap dunia kreatif. Tahun ini, Digimap menggandeng visual artist kenamaan Muklay sebagai Friend of Digimap lewat kolaborasi bertajuk ‘Muklayground’, sebuah ruang baru yang menghubungkan teknologi dengan seni.

Tak hanya menghadirkan karya visual, Muklay juga akan berperan sebagai mentor bagi seniman muda yang ingin menapaki jalannya di industri kreatif. Kolaborasi ini menjadikan Digimap bukan sekadar penyedia produk Apple, tetapi juga wadah bagi para talenta untuk berkembang.

Sebagai bagian dari proyek ini, Digimap dan Muklay merilis dua merchandise eksklusif: MacBook Bag dan AirPods Case Plushie. Keduanya dirancang dengan gaya eklektik khas Muklay yang memadukan fungsi dan seni, dan sudah bisa diperoleh di sejumlah gerai Digimap pilihan di Indonesia.

Baca Juga: Digimap Buka Apple Premium Partner Pertama di Jakarta Utara, Hadir di Emporium Pluit Mall

Menurut Farah Fausa Winarsih, GM Marketing PT. MAP Zona Adiperkasa, mendukung karya lokal adalah bagian dari DNA Digimap.
“Mimpinya kita itu harus selalu mendukung kreativitas anak muda. Digimap bukan hanya menjual Apple products, tapi juga ingin hadir sebagai ruang bagi pelaku kreatif untuk berekspresi,” ujar Farah, saat acara Press Event Bersama Muklay, di Digimap Store PIM 3, Jakarta, Rabu (20/08/2025).

Farah menuturkan, sejak beberapa tahun terakhir, Digimap telah berkolaborasi dengan berbagai nama besar di industri kreatif seperti Sebastian Gunawan, Ika Amel, hingga Darbotz. Kehadiran Muklay menjadi lanjutan perjalanan Digimap dalam membuka ruang bagi seniman visual untuk berkarya.

Kolaborasi Digimap dan Muklay ini pun bukan yang pertama. Pada 2022, kerja sama keduanya sudah lebih dulu mencuri perhatian dengan produk exclusive laptop bag. Melihat antusiasme besar, tahun ini koleksi diperluas dengan desain lebih trendi dan fungsional.

“Di 2022, kolaborasi dengan Muklay jadi gebrakan awal kami. Banyak customer yang bahkan ingin membeli merchandise walaupun tidak membeli Apple product. Karena itu, di 2025 kami membuat sesuatu yang lebih besar lagi, dengan visi dan karakter Muklay yang sangat sesuai dengan Digimap,” jelas Farah.

Lewat kolaborasi dengan Muklay kali ini, Digimap merilis produk terbaru yang hadir dengan sentuhan transparansi yang menampilkan perangkat Apple di dalamnya, serta kompartemen khusus untuk AirPods, koin, hingga kartu MRT. Adapun, harga tas MacBook dibanderol Rp799.000, sedangkan case AirPods Rp299.000.

Sebagai pilot project, koleksi ini tersedia di 25 toko Digimap dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Padang, hingga Timika, sebelum nantinya diperluas ke seluruh 84 store di Indonesia.

Bagi Muklay sendiri, alasan kembali menggandeng Digimap cukup sederhana, yakni ekosistem Apple sudah menyatu dengan gaya hidup dan proses kreatifnya.

“Simpel sih. Gue pake iMac, iPad, MacBook, AirPods, semuanya. Yang menyatukan gue itu iCloud. Jadi gue bisa kerja fleksibel di mana aja, apalagi gue suka traveling. Ecosystem Apple itu yang bikin gue relate banget dengan Digimap,” paparnya.

Berbeda dari kolaborasi 2022 yang penuh warna mencolok, kali ini Muklay memilih pendekatan visual lebih toned down dengan dominasi hijau dan biru, meski total menggunakan 30 warna.
“Kalau dulu warnanya dar-der-der banget. Sekarang gue lebih selektif. Mungkin karena umur juga ya, jadi lebih milih warna yang kuat. Tapi tetap colorful khas gue,” ungkap Muklay.

Ia juga menilai kualitas produksi merchandise ini berhasil menangkap detail karyanya dengan baik.
“Ego seniman itu pasti ada. Tapi gue apresiasi banget tim Digimap yang bisa mendeliver Harold dengan bagus. Menurut gue kualitasnya keren banget,” katanya.

Baca Juga: Apple Pertimbangkan Akuisisi Perplexity AI, Cari Alternatif Google dan Perkuat Lini AI

Hal yang paling diapresiasi Muklay dari Digimap adalah kebebasan penuh yang diberikan.
“Jujur, gue kaget. Digimap brand besar biasanya punya aturan ketat soal color tone dan segala macem. Tapi dari 2022 sampai sekarang, mereka selalu kasih gue kebebasan bikin karakter apapun. Buat gue, ini contoh gimana brand menghargai visual artist,” tegasnya.

Bagi Muklay, kolaborasi ini bukan sekadar soal merchandise, tetapi juga soal membangun ruang apresiasi bagi seniman lokal.

“Banyak visual artist yang akhirnya stuck karena takut berkolaborasi sama brand. Tapi menurut gue, kalau ada komunikasi yang sehat dan brand bisa kompromi, itu justru jadi jalan terbaik. Dan Digimap sudah membuktikan itu,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: