Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Premi Asuransi Jiwa Turun Tipis, Klaim Capai Rp72,47 Triliun di Semester I-2025

Premi Asuransi Jiwa Turun Tipis, Klaim Capai Rp72,47 Triliun di Semester I-2025 Kredit Foto: Azka Elfriza
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri asuransi jiwa mencatatkan pendapatan premi Rp87,6 triliun pada Semester I-2025, turun tipis 1% dibandingkan periode sama tahun lalu. Penurunan ini terjadi di tengah meningkatnya jumlah tertanggung yang mencapai 123,7 juta orang atau naik 8,8% secara tahunan.

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon, mengatakan meski premi menurun secara tahunan, tren sepanjang 2025 masih menunjukkan perbaikan.

“Namun jika kita coba perhitungkan bagian yang untuk tahun 2025-nya saja, dengan kata lain awaited disetahunkan, pendapatan premi industri asuransi jiwa tetap mengalami peningkatan 3,9%,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Baca Juga: AAJI Ingatkan Budaya FOMO Bisa Ganggu Stabilitas Finansial Anak Muda

Berdasarkan produk, premi asuransi jiwa tradisional naik 6,5% menjadi Rp55,2 triliun, sedangkan premi unit link terkontraksi 11% menjadi Rp32,4 triliun. Dari metode pembayaran, premi reguler tumbuh 4,8% menjadi Rp55,32 triliun, sementara premi tunggal turun 9,6% menjadi Rp32,28 triliun.

Jika ditinjau dari jenis usaha, premi konvensional turun 2,3% menjadi Rp75,61 triliun, sedangkan unit usaha syariah naik 8,2% menjadi Rp11,99 triliun. Dari sisi kepemilikan, premi individu melemah 2,3% menjadi Rp69,92 triliun, sementara premi kumpulan meningkat 4,7% menjadi Rp17,68 triliun.

AAJI juga mencatat premi bisnis baru turun 6,2% menjadi Rp47,94 triliun, sedangkan premi lanjutan naik 6,1% menjadi Rp39,66 triliun. Kondisi ini dinilai mencerminkan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mempertahankan polis jangka panjang meski daya beli belum sepenuhnya pulih.

Sementara itu, total klaim dan manfaat yang dibayarkan industri asuransi jiwa pada Januari–Juni 2025 mencapai Rp72,47 triliun, turun 6,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penerima manfaat mencapai 5,01 juta orang.

Baca Juga: Putusan MK Ubah Aturan Klaim, AAJI Targetkan Polis Jiwa Baru Selesai Kuartal III

Ketua Bidang Kanal Distribusi & Inklusi Tenaga Pemasar Asuransi Jiwa AAJI, Elin Waty, menyebutkan penurunan klaim terutama dipengaruhi oleh turunnya klaim surrender 8,5% dan partial withdrawal 26,3%. “Total klaim akhir kontrak justru naik 0,2% dengan total pembayaran Rp10 triliun. Namun, klaim surrender turun 8,5% dan klaim partial withdrawal turun 26,3%,” katanya.

Menurut Elin, kondisi tersebut positif karena mencerminkan kesadaran masyarakat bahwa manfaat asuransi jiwa lebih maksimal jika dipertahankan hingga akhir kontrak.

Di sisi lain, klaim meninggal dunia naik 5,4% menjadi Rp5,18 triliun dengan 280 ribu penerima manfaat. Klaim kesehatan juga meningkat 3,2% menjadi Rp12,2 triliun, terutama ditopang klaim kesehatan individu yang melonjak 25,5% menjadi Rp9,56 triliun. Rata-rata nilai klaim individu mencapai Rp54,19 juta per orang, naik 135% dibandingkan tahun lalu.

Sebaliknya, klaim kesehatan kumpulan menurun 37,2% menjadi Rp2,64 triliun. “Kami terus memantau tren klaim kesehatan, baik individu maupun kumpulan, untuk melihat apakah pola ini bersifat sementara atau berkesinambungan,” ujar Elin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: