Kredit Foto: Ajinomoto
Jejak Hijau dan Prestasi untuk Masa Depan Lestari
Selain kesehatan dan pendidikan, Ajinomoto juga menapaki jalur keberlanjutan lingkungan. Di tengah krisis iklim dan tantangan sampah plastik, perusahaan ini hadir dengan solusi nyata. Melalui kerja sama dengan Rekosistem, Ajinomoto mengembangkan sistem pengelolaan sampah plastik yang lebih bertanggung jawab.
“Berkomitmen mendukung pemerintah dalam menanggulangi sampah melalui brand MSG AJI-NO-MOTO® kami mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik di kemasannya, brand Masako® sejumlah 8,4% dalam setiap kemasan 8,5 gram, dan Sajiku® sejumlah 9,5% di setiap kemasannya. Kemudian, kami juga menyediakan fasilitas waste station, berkolaborasi dengan Rekosistem—salah satu perusahaan start-up daur ulang di Indonesia. Platform berbasis android dan iOS ini sangat mudah digunakan masyarakat untuk penyetoran sampah. Tak hanya membuat waste station bersama Rekosistem, kami juga terus mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah dari sumbernya,” tutur Grant Senjaya.
“Sebagai Health Provider, Ajinomoto berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan melalui berbagai inisiatif ramah lingkungan di pabrik Mojokerto dan Karawang. Kami melakukan pengurangan limbah, emisi karbon, serta efisiensi penggunaan air. Brand kami seperti Masako® dan AJI-NO-MOTO® juga berkontribusi dalam pengurangan plastik melalui inovasi kemasan. Selain itu, kami menerapkan praktik ekonomi sirkuler dengan memanfaatkan produk samping seperti AJIFOL dan AMINA, serta menggunakan bio-mass boiler dan tenaga surya untuk mendukung produksi yang lebih berkelanjutan,” lanjutnya.
Dari sisi energi, pabrik Ajinomoto di Mojokerto menjadi bukti nyata komitmen hijau. Pabrik ini menerapkan prinsip Bio-Cycle & Eco-Activity, sebuah sistem yang memanfaatkan limbah produksi untuk diolah kembali agar tidak mencemari lingkungan. Tidak hanya itu, Ajinomoto juga beralih menggunakan wood pellet (biomassa) sebagai pengganti batu bara, serta memasang panel surya untuk mendukung kebutuhan energi terbarukan. Semua langkah ini diarahkan untuk mencapai target pengurangan dampak lingkungan hingga 50% pada tahun 2030, sejalan dengan komitmen global Ajinomoto Group.
Komitmen tersebut tidak berjalan sia-sia. Sejumlah penghargaan bergengsi telah diraih Ajinomoto Indonesia. Di antaranya, Top Halal Award 2023 untuk kategori bumbu penyedap, yang mengukuhkan reputasi perusahaan dalam menjaga standar halal dan kualitas produk. Ajinomoto juga meraih Green Industry Award dari Kementerian Perindustrian sebagai pengakuan atas keberhasilannya menerapkan produksi ramah lingkungan dan efisiensi energi. Penghargaan-penghargaan ini menjadi bukti bahwa langkah Ajinomoto tidak hanya diakui konsumen, tetapi juga diapresiasi regulator dan lembaga independen.
Di tengah persaingan bisnis yang kerap hanya mengejar keuntungan, Ajinomoto menunjukkan wajah berbeda: perusahaan yang membangun keseimbangan antara rasa, kesehatan, pendidikan, keberlanjutan, dan prestasi. Dari butiran gurih yang melezatkan masakan, lahirlah jejak panjang yang menyelamatkan kesehatan masyarakat, menguatkan generasi muda, menjaga bumi tetap lestari, sekaligus menginspirasi lewat capaian penghargaan.
Sejumput gurih di dapur mungkin terlihat sederhana, tetapi bersama Ajinomoto, ia menjelma menjadi langkah kecil dengan dampak besar—bagi kesehatan hari ini, bagi kebahagiaan keluarga, dan bagi masa depan dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement