Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanpa Tunggu Merger 2028, Tugure Tancap Gas Ekspansi Regional

Tanpa Tunggu Merger 2028, Tugure Tancap Gas Ekspansi Regional Kredit Foto: Tugure
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) menargetkan ekspansi ke tingkat regional hingga global dengan memperkuat peringkat internasional, tanpa menunggu rencana konsolidasi industri reasuransi nasional yang diisukan baru terlaksana pada 2028.

Direktur Operasional Tugure, Erwin Basri, mengatakan perusahaan akan memulai langkah strategis dengan memperkuat basis peringkat kredit sebelum masuk ke pasar internasional.

“Ini sebenarnya Tugure sudah mau ke sana. Tapi kami lakukan ini secara bertahap. Jadi Tugure itu target utamanya adalah kami juga sama-sama mendapatkan international rating, sama yang diperoleh oleh induk kami di Tugu Pratama,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).

Menurut Erwin, pencapaian investment grade menjadi syarat mutlak agar Tugure dapat bersaing di kawasan Asia. “Minimal investment grade untuk AMBS. Nah, setelah itu kami punya rencana untuk portfolio kami disebarkan ke minimal ke regional. Jadi market kita lebih balance, tidak hanya di kolam yang sama,” jelasnya.

Baca Juga: Tugure dan Pandawara Berhasil Himpun Dana untuk Bersihkan Sungai Jabodetabek

Ia menegaskan peningkatan peringkat dari lokal ke internasional akan ditopang oleh penguatan manajemen risiko perusahaan. “Kalau kami jelas, kami akan upgrade rating ini menjadi international rating. Ini yang jadi sangat concern, makanya kami sangat menjaga dari sisi manajemen risiko. Dan ini pula yang menjadi amanah dari para pemegang saham,” katanya.

Erwin menambahkan dukungan pemegang saham terbukti krusial saat perusahaan menghadapi pandemi Covid-19. Realokasi portofolio memungkinkan Tugure tetap mencatatkan kinerja positif di tengah tekanan industri.

“Mereka pun sangat mendukung. Pandemi itu salah satu buktinya, dukungan pemegang saham sangat berarti pada saat kami melakukan realokasi portfolio. Alhamdulillah kita bisa lewati badai, bahkan masih bisa mencetak profit,” tutur Erwin.

Baca Juga: Tak Hanya Tekan Gas Transformasi Menuju 2028, Tugure Aktif Bangun Reputasi Korporasi

Selain fokus pada ekspansi, Tugure juga memperhatikan implikasi regulasi akuntansi internasional IFRS 17 terhadap industri reasuransi. Aturan ini mengharuskan piutang hanya diakui maksimal 60 hari, selebihnya wajib membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).

“Bayangkan kalau kami gagal dalam menyelesaikan kewajiban sebagai reasuransi. Kan kasihan juga teman-teman seeding. Jadi kami harus sangat disiplin dalam implementasi IFRS 17,” tambahnya.

Sementara itu, pemerintah menargetkan konsolidasi tiga perusahaan reasuransi nasional, yakni Indonesia Re, Nasional Re, dan Tugure, dapat rampung pada 2028. Indonesia Re nantinya diproyeksikan menjadi induk holding, dan pada 2029 diharapkan mampu membawa industri reasuransi Indonesia ke level global.

Namun, Tugure menegaskan strategi bertahap yang dijalankan sejak dini diyakini akan memperkuat daya saing perusahaan sekaligus memberikan kepastian bagi mitra usaha.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: