Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Turun, Laba Adaro Andalan (AADI) Terpangkas 50,09% di Semester I 2025

Pendapatan Turun, Laba Adaro Andalan (AADI) Terpangkas 50,09% di Semester I 2025 Kredit Foto: BEI
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) harus menerima kenyataan pahit di paruh pertama 2025. Emiten batu bara ini mencatat laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD428,68 juta. Angka tersebut anjlok 50,09% dibandingkan capaian semester I 2024 yang mencapai USD858,92 juta.

Koreksi laba ini sejalan dengan pendapatan usaha yang ikut melemah. Hingga Juni 2025, AADI hanya mampu meraup USD2,39 miliar, turun 9,67% dari USD2,65 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: BEI Respons Saham RATU dan AADI yang Tembus MSCI Small Cap Meski Belum Setahun IPO

Rinciannya, kontribusi terbesar masih datang dari pertambangan dan perdagangan batu bara sebesar USD2,29 miliar, disusul segmen logistik USD275,02 juta, serta pendapatan lain-lain USD41,61 juta. Namun, setelah dikurangi biaya eliminasi sebesar USD210,64 juta, total pendapatan tetap terkoreksi.

Dari sisi biaya, perusahaan berhasil memangkas beban pokok pendapatan menjadi USD1,7 miliar dari USD1,87 miliar. Meski begitu, margin laba tetap tertekan. Laba bruto tercatat USD695,52 juta, lebih rendah dibanding USD777,17 juta pada semester I 2024.

Baca Juga: Direktur Adaro (AADI) Diperiksa Lagi dalam Kasus Korupsi Pertamina, Ini Kata Manajemen

Beban usaha juga ikut turun menjadi USD114,24 juta dari USD134,68 juta, tetapi laba usaha tetap menyusut signifikan menjadi USD609,01 juta, jauh di bawah USD944,33 juta tahun lalu.

Dari neraca keuangan, AADI menunjukkan posisi aset yang sedikit meningkat menjadi USD6,08 miliar per Juni 2025 dari USD5,99 miliar pada akhir Desember 2024. Liabilitas menurun menjadi USD2,36 miliar dari USD2,62 miliar, sementara ekuitas terkerek naik ke USD3,72 miliar dibanding USD3,36 miliar sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: