Belajar Bisnis dari La Liga: Strategi Ekonomi Klub Sepak Bola Spanyol
Kredit Foto: Real Madrid Official
3. Konsultan Bisnis di Balik Layar
La Liga juga punya tim khusus bernama Club’s Office, sekitar 20 konsultan yang mendampingi klub dalam mengelola dana dan merancang strategi bisnis. Mereka bantu klub membuat keputusan berbasis data, merancang proyek, dan mengatasi kendala operasional. Jadi, klub tidak dibiarkan jalan sendiri.
“Kami membangun hubungan dengan klub, menyediakan data, dan membantu mereka meningkatkan pendapatan,” kata Jaime Blanco, Direktur Club’s Office.
4. Adaptasi di Tengah Keterbatasan
Meski punya strategi jitu, klub-klub La Liga tetap menghadapi tantangan. Regulasi Financial Fair Play (FFP) membatasi pengeluaran berdasarkan pendapatan.
Klub seperti Barcelona bahkan harus menjual kursi VIP stadion ke investor Timur Tengah demi menyeimbangkan neraca. Strategi lain yang sering dipakai:
- Fokus pada akademi dan pemain muda
- Penjualan pemain bintang untuk cash flow
- Kemitraan komersial dengan sponsor lokal dan global
- Pengelolaan gaji yang efisien dan berbasis performa
Presiden Real Madrid, Florentino Perez mengelola keuangan Real Madrid dengan menggabungkan manajemen finansial disiplin, perencanaan jangka panjang, investasi infrastruktur dan kesepakatan komersial besar. Hal ini yang menjadikan Madrid begitu digdaya dalam satu dekade belakangan.
"Terlepas dari kesulitan itu, Real Madrid telah menjadi klub sepak bola pertama di dunia yang pendapatannya melampaui satu miliar euro,” ujar dia, dikutip dari laman resmi klub Real Madrid.
La Liga membuktikan bahwa klub sepak bola bukan cuma tempat main bola, tapi juga entitas bisnis yang kompleks. Dengan strategi yang terukur, investasi jangka panjang, dan pendampingan profesional, mereka bisa tetap kompetitif di lapangan dan sehat secara finansial.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement