Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensial di Indonesia, Wisata Arum Jeram Termasuk Bersiko Tinggi

Potensial di Indonesia, Wisata Arum Jeram Termasuk Bersiko Tinggi Kredit Foto: Dok. Kemenpar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wisata arung jeram merupakan salah satu kegiatan wisata minat khusus yang potensial di Indonesia, namun berisiko tinggi dan rentan bencana yang dapat dipengaruhi sejumlah faktor seperti bencana alam dan kondisi geologis lokasi. 

Berdasarkan Permenparekraf Nomor 4 tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pariwisata, wisata arung jeram digolongkan sebagai wisata dengan standar usaha berisiko menengah tinggi.

Baca Juga: Perdagangan Saham KONI Disetop, LINK Kembali Dibuka Lagi

Sehingga Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendorong penguatan standar keselamatan dan keamanan wisata arung jeram.

Ini disampaikan Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo dalam "Sosialisasi Keamanan dan Keselamatan Wisata Arung Jeram Indonesia" di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).

"Ini membuat isu keselamatan dan keamanan menjadi sangat penting dan dalam keadaan krisis maka kesiapan dan sistem tanggap darurat menjadi penting untuk menyelamatkan nyawa, mengurangi kerugian, serta meningkatkan kesadaran masyarakat," kata Fadjar, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Senin (1/9).

Fadjar menuturkan sebenarnya Kemenpar memiliki program pelatihan dan sertifikasi bagi operator wisata arung jeram. Namun, untuk penguatan standar keselamatan arung jeram, kata Fadjar, memerlukan kolaborasi dengan pihak terkait, terutama Asosiasi Perusahaan Wisata Arung Jeram Indonesia/Indonesia White Water Operators Association (IWWO) serta pemerintah daerah.

Sebab, berdasarkan catatan Kemenpar ada 420 operator wisata arung jeram yang tersebar di seluruh Indonesia. "Diperlukan upaya-upaya dalam mendorong terciptanya keselamatan arung jeram seperti pelatihan dan sertifikasi, integrasi pemantauan cuaca, pengawasan dan evaluasi standar operasional prosedur, serta manajemen risiko dan identifikasi risikonya," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: