Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Lebih lanjut, Menperin menyatakan, Kemenperin tengah mempercepat program hilirisasi sumber daya alam, penguatan industri manufaktur, serta pengembangan kawasan industri berbasis teknologi. Langkah-langkah nyata ini diyakini akan mempercepat transformasi Indonesia menjadi pusat pertumbuhan industri di kawasan maupun global.
“Visi Bapak Presiden Prabowo yang menargetkan Indonesia harus menjadi negara industri yang kuat, kami sambut dengan kesiapan program yang nyata. Dengan hilirisasi, penguatan manufaktur, serta kawasan industri berbasis teknologi, kami optimistis Indonesia akan tampil sebagai pusat pertumbuhan industri yang berdaya saing,” imbuhnya.
Sejalan dengan IKI
Capaian ekspansi PMI Manufaktur pada Agustus 2025 sejalan dengan hasil Indeks Kepercayaan Industri (IKI), yang sebelumnya telah dilansir oleh Kemenperin. Pada Agustus 2025, IKI tercatat 53,55, meningkat 0,66 poin dibandingkan Juli 2025 (52,89). Angka ini juga lebih tinggi 1,15 poin dibandingkan Agustus 2024 (52,40).
“PMI dan IKI sama-sama mengonfirmasi bahwa tren pertumbuhan sektor industri sedang menguat atau ekspansif. Ini menambah keyakinan kami bahwa kebijakan pemerintah dalam menjaga daya saing industri berada di jalur yang tepat,” ujar Menperin.
Penguatan IKI bulan Agustus didukung oleh peningkatan dua dari tiga variabel pembentuknya, yaitu indeks pesanan yang naik 2,98 poin ke 57,38 dan persediaan produk meningkat 2,05 poin menjadi 57,04. Sementara itu, berdasarkan laporan S&P Global, pesanan baru pada Agustus tumbuh untuk pertama kali dalam lima bulan terakhir, dengan volume ekspor mencatat kenaikan tercepat sejak September 2023. Kondisi ini mendorong perusahaan untuk menambah jumlah tenaga kerja dan aktivitas pembelian bahan baku.
“Industri kita mulai kembali agresif merespons permintaan pasar. Peningkatan pesanan ekspor juga menunjukkan bahwa produk manufaktur Indonesia semakin dipercaya di pasar global,” tambah Agus. Ke depan, Menperin optimistis, pelaku industri tetap percaya diri terhadap prospek pertumbuhan produksi. Sentimen positif ini didukung oleh harapan membaiknya kondisi ekonomi, peluncuran produk baru, serta peningkatan daya beli masyarakat.
“Pemerintah melalui Kemenperin akan terus memperkuat kebijakan hilirisasi, mendukung inovasi, dan membuka akses pasar yang lebih luas. Dengan langkah ini, kami yakin tren positif di sektor manufaktur dapat berlanjut, sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Agus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement