Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Indonesia Power Jadikan Penyu sebagai Penggerak Ekonomi Sirkular di Barru

PLN Indonesia Power Jadikan Penyu sebagai Penggerak Ekonomi Sirkular di Barru Kredit Foto: PLN IP
Warta Ekonomi, Jakarta -

PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Barru meluncurkan program inovatif EWAKO LOWITA (Eko-Eduwisata Berbasis Konservasi Penyu Pantai Lowita) sebagai bentuk transformasi sosial dan lingkungan berbasis komunitas. Program ini mengintegrasikan konservasi penyu dengan pemberdayaan ekonomi lokal, edukasi generasi muda, dan peningkatan kesejahteraan kelompok rentan.

Pantai Lowita sebelumnya menghadapi persoalan serius, seperti perburuan telur penyu, degradasi habitat, hingga timbulan sampah pesisir mencapai 1.890 kilogram per bulan. Kini kawasan tersebut bertransformasi menjadi pusat konservasi dan wisata edukatif yang inklusif. Masyarakat lokal, termasuk pemuda, ibu rumah tangga, dan pelaku UMKM, dilibatkan aktif dalam pengelolaan wisata, bank sampah, serta produksi suvenir daur ulang.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, mengatakan program ini memberikan dampak signifikan yang terlihat dari pendapatan kelompok pengelola wisata meningkat hingga Rp238,8 juta per tahun, lebih dari 6.000 telur penyu berhasil ditetaskan setiap tahun, dan penanaman mangrove seluas 7,43 hektar menyerap emisi karbon hingga 330.810 ton CO₂.

Dengan model konservasi berbasis ekonomi sirkular ini memperkuat peran masyarakat dalam menjaga ekosistem sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

Baca Juga: PLN IP Kelola Sampah Jadi Media Tanam, Inovasi Perdana di Jembrana Bali

“Kami percaya bahwa energi bukan hanya tentang listrik, tetapi tentang bagaimana kita mengalirkan semangat perubahan ke seluruh penjuru negeri. EWAKO LOWITA adalah bukti bahwa konservasi bisa menjadi gerakan sosial, ekonomi, dan edukatif yang menyatu dalam satu ekosistem,” ujar Bernardus dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (4/9/2025).

PLN IP juga memperkuat dimensi sosial melalui program TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak) yang digagas bersama BKKBN untuk mendukung tumbuh kembang anak di wilayah pesisir.

Perubahan perilaku masyarakat terlihat nyata. Warga aktif melaporkan dan melindungi sarang penyu, wisatawan berkontribusi melalui tiket dan donasi, sementara UMKM mengolah limbah menjadi produk bernilai. Edukasi lingkungan menjangkau lebih dari 4.500 pengunjung per tahun, dan 15 warga lokal kini bekerja sebagai tim konservasi dan edukator.

Baca Juga: Ulubelu & Lahendong Jadi Fokus Konsorsium PLN IP–PGE

Inovasi teknologi juga diperkenalkan, antara lain pemanfaatan FABA (Fly Ash Bottom Ash) sebagai material rumah penetasan, sistem monitoring suhu inkubator, serta panel surya mini untuk fasilitas konservasi. Semua dijalankan dengan prinsip efisiensi energi dan keberlanjutan.

Dengan roadmap lima tahun yang mencakup pembangunan balai edukasi, festival penyu, sertifikasi desa wisata, hingga replikasi ke pantai lain di Barru, EWAKO LOWITA diproyeksikan menjadi model nasional. Kemitraan strategis telah dijalin dengan dua lembaga pemerintah, tiga CSO, satu universitas, dan dua sektor swasta, memperkuat ekosistem konservasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: