Kredit Foto: Istihanah
Pemerintah menegaskan komitmennya dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional di tengah dinamika global yang tidak menentu. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa kolaborasi erat antara pemerintah dan pelaku usaha menjadi kunci untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja secara berkelanjutan.
“Kami terbuka untuk usulan-usulan terhadap kebijakan yang bisa membuat penciptaan lapangan kerja dan membuat masyarakat punya kesempatan,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (5/9/2025).
Airlangga menyampaikan berbagai program konkret pemerintah untuk memperkuat sektor riil. Di antaranya adalah revitalisasi industri padat karya, stimulus pariwisata, perluasan akses pembiayaan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Bantuan Subsidi Upah, program Makan Bergizi Gratis, hingga dukungan terhadap UMKM dan petani.
Pemerintah juga mengusulkan agar perusahaan besar memberikan kesempatan magang industri selama enam bulan kepada lulusan baru, lengkap dengan pemberian honorarium. Program ini ditujukan untuk memberi pengalaman kerja nyata sekaligus menjembatani kebutuhan tenaga kerja dan kebutuhan industri.
Baca Juga: Airlangga : Dampak Demo Hanya Jangka Pendek
Selain itu, Airlangga menekankan bahwa sektor pariwisata dan transformasi digital juga menjadi fokus pemerintah. Pembukaan bandara internasional baru diharapkan dapat mendukung kawasan wisata unggulan. Di sisi lain, digitalisasi, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan, dinilai mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Digitalisasi, termasuk AI, itu akan memperkerjakan tenaga kerja yang banyak. Nah, oleh karena itu, pengusaha akan mendorong itu. Jadi ini sekarang sebetulnya akselerasinya akan menjadi semakin tinggi. Tadi disampaikan untuk data labeling saja, itu membutuhkan 10 ribu tenaga kerja,” ungkap Airlangga.
Dalam bidang infrastruktur, Proyek Strategis Nasional terus dipercepat. Salah satu proyek prioritas adalah pembangunan Giant Sea Wall untuk melindungi wilayah pesisir dari dampak perubahan iklim. Proyek ini akan dikerjakan secara bertahap dan terbuka untuk kerja sama internasional, termasuk dengan Tiongkok, Korea, Jepang, dan negara-negara Eropa.
Baca Juga: Kemenko Infra Kawal Proyek Giant Sea Wall dan Kereta Cepat
Di ranah global, Indonesia juga memperkuat komitmen ekonomi melalui sejumlah kerja sama internasional. Airlangga menyampaikan bahwa perjanjian Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA) ditargetkan ditandatangani pada 23 September 2025. Selain itu, perundingan perdagangan dengan Amerika Serikat juga akan dilanjutkan.
Indonesia pun mencatat keberhasilan dalam sengketa perdagangan di WTO, termasuk terkait biodiesel dan nikel. Menko Airlangga menilai hal ini sebagai bentuk ketegasan Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasional di forum global.
Seluruh kebijakan tersebut, menurut Airlangga, diarahkan untuk menjaga stabilitas ekonomi, memperkuat daya saing, dan memperluas penciptaan lapangan kerja. Pemerintah juga berkomitmen untuk terus memberikan kepastian hukum, insentif fiskal, dan menjaga stabilitas makro guna menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie, jajaran pimpinan asosiasi luar biasa Kadin, serta para staf ahli dan deputi Kemenko Perekonomian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement