Kredit Foto: Unsplash/Celyn Kang
Dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan di Selasa (9/9). Hal ini terjadi seiring kekhawatiran investor terhadap revisi data tenaga kerja yang diprediksi menunjukkan kondisi pasar kerja lebih buruk dari laporan awal di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Indeks Dolar (DXY) turun ke 97,344. Hal ini terjadi menjelang rilis revisi awal data ketenagakerjaan untuk April 2024-Maret 2025. Pasar yakin ia akan lebih buruk dari perkiraan, membuat ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga menjadi kuat dari Federal Reserve (The Fed).
Baca Juga: Gedung Putih: The Fed Harus Independen, Tak Boleh Dipengaruhi Trump
“Angka ketenagakerjaan terus memburuk dengan laju yang signifikan. Hal itu mulai diterjemahkan ke dalam pelemahan dolar AS secara perlahan, tetapi kami memperkirakan penurunan ini akan semakin cepat,” kata Managing Director Electus Financial, Alex Hill.
AS dikabarkan tengah menyiapkan laporan mengenai dugaan kelemahan metodologi dalam lembaga dari Bureau of Labor Statistics (BLS). Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump juga telah memecat Komisioner BLS Erika McEntarfer.
Di pasar obligasi, investor memperingatkan munculnya risiko jangka panjang terkait keberlanjutan fiskal, serta bahaya dari tekanan pemerintah terhadap bank sentral untuk segera memangkas suku bunga.
Baca Juga: ECB Kritik Trump, Sebut Independensi The Fed Jadi Syarat Suku Bunga Rendah
Saat ini, pelaku pasar menilai ada 89,4% peluang pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve. Mereka juga membuka kemungkinan pemangkasan jumbo sebesar 50 basis poin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement