- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Bursa Awasi Pergerakan Saham CBUT, AMIN dan LION Imbas Harga Bergerak Tak Wajar
Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengawasi pergerakan tidak biasa pada tiga saham yang melonjak signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Pihak bursa menyebut, ketiganya masuk kategori sebagai Unusual Market Activity (UMA).
"Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA)," ujar P.H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Endra Febri Styawan.
Dalam sepekan terakhir, saham CBUT tercatat melesat 20,51% dan bahkan naik 56,67% dalam sebulan. Namun, setelah pengumuman UMA, pergerakannya mulai terkoreksi tipis sebesar -0,27% ke level Rp1.880 jelang sesi siang perdagangan Rabu (10/9).
Baca Juga: Gembok Dibuka, 5 Saham Emiten Ini Lanjut Tancap Gas
Selain CBUT, BEI juga mengawasi saham PT Ateliers Mecaniques D Indonesie Tbk (AMIN). Saham AMIN melompat 10,62% dalam sepekan dan 46,20% dalam sebulan. Sejalan dengan CBUT, setelah pengumuman UMA, saham ini anjlok 8,76% ke Rp250.
Saham PT Lion Metal Works Tbk (LION) tak luput dari radar pengawasan. Dalam sepekan, saham LION melejit 55,68% dan melonjak 85,14% dalam sebulan. Menariknya, meski masuk UMA, saham LION justru terus terbang 24,55% hingga menyentuh Rp685.
Baca Juga: Suspensi Dicabut, Saham SOUL Bergerak Loyo
Endra menekankan bahwa pengumuman UMA tidak otomatis berarti adanya pelanggaran terhadap aturan pasar modal. "Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham AMIN tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," jelasnya.
Ia pun memberikan imbauan kepada para investor agar lebih berhati-hati dengan memperhatikan beberapa hal penting, seperti memastikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa.
Kemudian, mencermati kinerja dan keterbukaan informasi perusahaan, mengkaji kembali rencana corporate action yang belum mendapat persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul sebelum membuat keputusan investasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Advertisement