- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Citra Borneo Utama (CBUT) Alokasikan Capex Rp150 Miliar, Bidik Pasar Minyak Goreng Kemasan Nasional

PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) siap mengucurkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp150 miliar pada 2025, naik hampir dua kali lipat dari alokasi tahun sebelumnya yang hanya Rp80 miliar. Lonjakan capex ini diarahkan untuk memperkuat lini produksi minyak goreng kemasan botolan guna menembus pasar ritel domestik.
Direktur Utama CBUT, Rorry Christian Tobing, menyatakan bahwa dana tersebut difokuskan untuk penyelesaian proyek-proyek strategis serta ekspansi lini produksi hilir.
“Kebutuhan capex di tahun 2025 fokus pada hal itu, di samping ada untuk kebutuhan operasional lain,” ujar Rorry, dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (13/5/2025),
Rorry menambahkan, sumber pendanaan akan berasal dari dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO), kas internal, dan fasilitas perbankan. Langkah ini menjadi strategi jangka panjang CBUT untuk tidak hanya menjadi pemain hulu dalam industri minyak sawit, tetapi juga memperkuat posisinya di sektor hilir.
Baca Juga: Anggarkan Capex Rp3,6 Triliun, SSIA Bidik Kenaikan Laba 20 Persen
Anak usaha PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS ini, mencetak pendapatan kuartal I/2025 Rp3,4 triliun naik 41,7% dari Rp2,4 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. CBUT menargetkan pendapatan tembus Rp13 triliun tahun ini.
“Peluncuran produk minyak goreng komersial untuk mendapatkan pasar lokal yang lebih besar menjadi agenda penting kami,” ungkap Rorry.
Baca Juga: Hermina (HEAL) Bangun Dua RS Baru, Kucurkan Capex Jumbo hingga Rp1,5 T
Selain memperbesar porsi minyak goreng kemasan, CBUT juga memperluas jaringan distribusi dan membangun kemitraan dengan pemasok yang kredibel. Produk-produk yang dihasilkan diklaim telah mengantongi sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), untuk menjamin kualitas dan keberlanjutan.
Perusahaan yang bermarkas di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ini juga memprioritaskan efisiensi operasional. Optimalisasi kapasitas Kernel Crushing Plants (KCP) serta peningkatan margin kotor menjadi fokus utama. Upaya ini turut diperkuat dengan inovasi di lini pabrik dan penambahan fasilitas bottling untuk produksi skala besar.
“CBUT melakukan perbaikan serta inovasi pada pabrik untuk menunjang efektivitas dan efisiensi dan penambahan lini produksi baru bottling atau kemasan untuk komersial,” jelas Rorry.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement