Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rapat Perdana Sebagai Menteri Keuangan, Purbaya Ditegur Anggota Komisi XI DPR RI

Rapat Perdana Sebagai Menteri Keuangan, Purbaya Ditegur Anggota Komisi XI DPR RI Kredit Foto: Cita Auliana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjalani rapat kerja perdananya bersama Komisi XI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/9/2025). Kehadiran ini menjadi yang pertama bagi Purbaya setelah resmi dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025).

Sebelum memulai pemaparannya, Purbaya mengatakan bahwa dirinya biasa hadir dan mengikuti rapat bersama komisi XI sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Namun kini dirinya hadir sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.

Ini pak kunjungan saya yang pertama sebagai Menteri Keuangan, betul Pak, biasanya sebagai LPS," kata purbaya saat rapat kerja dengan Komisi XI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/9/2025).

Baca Juga: Sri Mulyani Pamit dari Kursi Menkeu, Beri Wejangan Ini Ke Purbaya Yudhi Sadewa

Purbaya mengatakan, sebagai Menteri Keuangan, dirinya sudah tidak bisa berbicara asal seperti sebelumnya, ia mengakui gaya bicaranya yang seperti koboi sudah tidak bisa lagi dipakai. 

"Biasanya sebagai LPS, kalau Ketua LPS saya katanya ngomongnya kayak agak koboi. Sekarang, nggak boleh saya. Saya baru merasakan dampaknya, rupanya beda," kata Purbaya yang disambut tawa oleh peserta rapat.

Setelah dirinya memberikan penjelasan, salah seorang anggota komisi XI DPR RI merespons. 

"Pak Menteri, boleh koboi, tapi ada isinya," ucap salah satu Anggota Komisi XI.

Baca Juga: Duduki Kursi Panas Bekas Sri Mulyani, Purbaya Tegaskan Sudah Tinggalkan Jabatan Ketua LPS

Selanjutnya, Purbaya dengan cepat menjawab respon dari slaah satu anggota komisi XI 

 "Siap, siap. Terima kasih, Pak," jawab Purbaya. 

Dalam kesempatan terpisah, Menkeu Purbaya menyampaikan permohonan maaf terkait pernyataannya mengenai aspirasi masyarakat yang dikenal dengan “17+8 Tuntutan Rakyat”.

Ia menyebut bahwa tuntutan tersebut berasal dari sebagian kecil rakyat yang hidupnya terganggu dan merasa kurang.

"Jadi kemarin kalau ada kesalahan, saya mohon maaf. Ke depan akan lebih baik lagi," ujar Purbaya kepada rekan wartawan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: