Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KEK Ditargetkan Jadi Instrumen Strategis RI Perkuat Daya Saing Global

KEK Ditargetkan Jadi Instrumen Strategis RI Perkuat Daya Saing Global Kredit Foto: KITB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan berbagai capaian, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kini tidak hanya ditargetkan sebagai pusat investasi dan hilirisasi, namun juga menjadi instrumen strategis Indonesia untuk memperkuat daya saing global dan membawa dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu pengembangan KEK juga diarahkan untuk turut mendukung pencapaian target-target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan visi Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Presiden Prabowo Tekankan Percepatan Program Prioritas untuk Perluasan Lapangan Kerja

Hal ini disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Susiwijono Moegiarso dalam Konferensi Pers bertema “KEK sebagai Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi: Inspiring Growth, Leading Innovation”, di Jakarta, Selasa (9/09/2025).

“Salah satu prioritas nasional kita adalah melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Sejalan dengan RPJMN tersebut, ke depan KEK akan terus kita kembangkan, salah satunya dengan mendorong ekspor sekaligus memperkuat substitusi impor,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Kamis (11/9).

Upaya pengembangan KEK juga diikuti dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), riset, dan inovasi teknologi untuk menciptakan daya saing jangka panjang. 

Lebih jauh, KEK juga diposisikan sebagai simpul strategis nasional dan internasional dengan konektivitas yang terintegrasi, serta sebagai promosi investasi global. Hal ini diharapkan akan dapat memperkuat branding KEK Indonesia sebagai destinasi investasi unggulan dunia.

Secara kumulatif, total realisasi investasi di KEK telah mencapai Rp294,4 triliun, dengan tambahan investasi Rp40,48 triliun sepanjang semester pertama 2025. 

Pada periode yang sama, KEK juga berhasil menyerap 28.094 tenaga kerja atau 56,4% dari target tahun ini, menambah penyerapan tenaga kerja secara akumulatif menjadi 187.376 orang dengan 442 pelaku usaha.

Melalui kebijakan hilirisasi dan pengembangan KEK diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi global, memperkuat ekspor, serta membuka peluang besar bagi tumbuhnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di berbagai daerah.

Hal ini dapat terlihat di KEK Gresik di mana PT Freeport Indonesia telah meresmikan pabrik smelter terbesar di dunia yang tidak hanya memperkuat industri tembaga nasional, tetapi juga mampu menghasilkan komoditas emas. 

Sementara itu, KEK Kendal resmi menghadirkan pabrik anoda baterai dengan kapasitas 80 ribu ton per tahun, setara untuk mendukung 1,5 juta mobil listrik (EV). 

Di sektor hilirisasi kelapa sawit, KEK Sei Mangkei telah memperkuat perannya dengan menarik investasi sebesar Rp6,5 triliun dan dengan ekspor yang mencapai Rp2,7 triliun pada 2024.

Dari sektor pendidikan, KEK Singhasari telah memulai perkuliahan di kampus King’s College London (KCL) dengan target 5 program studi dan 750 mahasiswa hingga 2030. 

Selain itu, Queen Mary University of London (QMUL) juga direncanakan akan mulai beroperasi pada September 2026 dengan target 6 ribu mahasiswa. Melalui kerja sama dengan Russell Group, ditargetkan total 10 ribu mahasiswa akan berkuliah di kawasan ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: