Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nikel Dongkrak Laba Antam Capai Rp5,14 Triliun per Juni 2025

Nikel Dongkrak Laba Antam Capai Rp5,14 Triliun per Juni 2025 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berhasil membukukan laba bersih Rp5,14 triliun sepanjang Januari–Juni 2025 (1H25), melonjak 240% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,51 triliun. Capaian ini menjadi salah satu rekor pertumbuhan laba terbaik dalam sejarah perusahaan, ditopang kinerja kuat segmen nikel serta logam mulia.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ANTAM, Arianto Sabtonugroho Rudjito, menyatakan capaian tersebut merupakan refleksi dari strategi berkelanjutan perusahaan.

“Kinerja positif ANTAM mencerminkan efektivitas strategi efisiensi, dorongan inovasi, dan pengoptimalan komoditas inti, yaitu emas, nikel, serta bauksit untuk memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan,” kata Arianto dalam Public Expose Live 2025 yang digelar PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/9).

Kontribusi terbesar laba berasal dari segmen nikel yang melesat menjadi Rp3,53 triliun pada 1H25, jauh lebih tinggi dari Rp148,10 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Penjualan komoditas nikel naik 125% menjadi Rp7,87 triliun. Produksi bijih nikel meningkat 117% menjadi 9,10 juta wet metric ton (wmt), dengan volume penjualan melonjak 144% menjadi 8,20 juta wmt.

Baca Juga: Laba Bersih Loncat 240%, Ini Jurus Antam (ANTM) Jaga Momentum Pertumbuhan

Pencapaian ini membawa ANTAM membukukan rekor penjualan bijih nikel triwulanan tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal II 2025. Kinerja nikel memperkuat posisi perusahaan dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik nasional melalui pembangunan fasilitas industri di Karawang dan Halmahera Timur bersama mitra strategis.

Selain nikel, emas tetap mendominasi penjualan dengan kontribusi 84% terhadap total pendapatan perusahaan. Pada semester I 2025, penjualan emas mencapai Rp49,54 triliun, tumbuh 163% dibandingkan Rp18,83 triliun pada 1H24. Volume penjualan emas naik 84% menjadi 29.305 kg.

Baca Juga: Penjualan Antam (ANTM) Tembus Rp59 Triliun di Semester I 2025, Laba Loncat 202,88%

Peningkatan kinerja emas didorong oleh tingginya permintaan domestik serta optimalisasi kanal digital. Aplikasi ANTAM Logam Mulia yang diluncurkan Maret 2025 terbukti efektif mendorong penjualan ritel.

Sejalan dengan strategi hilirisasi, ANTAM bersama Inalum melanjutkan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek yang telah memasuki tahap commissioning ini mulai melakukan uji coba pengiriman alumina ke smelter aluminium Kuala Tanjung.

ANTAM juga menegaskan komitmen operasional berkelanjutan dengan menyusun peta jalan dekarbonisasi hingga 2030. Target akhir meliputi penurunan emisi scope 1 dan 2 sebesar 15,8%, peningkatan bauran energi terbarukan 10% dari baseline 2023, serta rehabilitasi lahan di atas 75%.

Standar keberlanjutan juga diterapkan di seluruh unit bisnis, termasuk UBP Nikel Kolaka, UBPP Logam Mulia, UBP Emas, dan UBP Bauksit Kalimantan Barat. Perusahaan menargetkan capaian skor Social Return on Investment (SROI) di atas 2, angka Total Recordable Injury Frequency Rate (TRIFR) lebih baik dari rata-rata International Council on Mining and Metals (ICMM), serta peningkatan ESG Rating.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: