Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sesuai Arahan Danantara, DPR Restui Konsolidasi Subholding Pertamina

Sesuai Arahan Danantara, DPR Restui Konsolidasi Subholding Pertamina Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi VI DPR RI menyatakan dukungan penuh terhadap rencana PT Pertamina (Persero) mengintegrasikan tiga subholding, yakni PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Pertamina International Shipping. Dukungan tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan Pertamina di Jakarta, Kamis (11/9).

Wakil Ketua Komisi VI, Adisatrya Suryo Sulisto, saat membacakan kesimpulan rapat menyebutkan integrasi ini sejalan dengan prioritas inisiatif perusahaan serta arah kebijakan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). “Komisi VI DPR RI mendukung PT Pertamina (Persero) beserta subholding untuk melaksanakan rencana penggabungan operasional sebagai penyelarasan prioritas inisiatif perusahaan dan sejalan dengan arah kebijakan Danantara,” ujarnya.

Selain itu, Komisi VI juga mendukung langkah konsolidasi unit usaha di luar bisnis utama Pertamina. Langkah ini diarahkan agar perusahaan lebih fokus pada bisnis inti di sektor minyak dan gas, serta energi terbarukan, sesuai arahan dan kajian bersama Danantara.

Baca Juga: Pertamina Paparkan Roadmap 2025-2029, Perkuat Peran Strategis dan Sediakan Layanan Energi Bagi Masyarakat

Anggota Komisi VI DPR Rivqy Abdul Halim dalam rapat tersebut menilai integrasi tiga subholding Pertamina sebagai terobosan positif. Ia juga mengaitkan hal itu dengan rencana merger antara Pelita Air dan Garuda Indonesia. “Semoga menjadi terobosan juga, kerja sama antar-BUMN,” kata Rivqy.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menjelaskan penggabungan akan difokuskan pada lini hilir. “Kita akan melakukan integrasi hilir yaitu penggabungan operasional antara PT Pertamina Patra Niaga, Kilang Pertamina Internasional, dan juga Pertamina International Shipping yang kita targetkan akan selesai pada akhir tahun 2025,” jelasnya.

Baca Juga: Laba Bersih Pertamina Meningkat 6% Pada Semester I 2025

Simon menambahkan, perusahaan akan lebih fokus pada bisnis inti, yakni minyak dan gas serta energi terbarukan. Untuk itu, sejumlah unit usaha di luar bisnis inti akan dipisahkan atau spin off dari perusahaan.

Rencana integrasi Pertamina dinilai sejalan dengan kebijakan Danantara untuk merampingkan jumlah BUMN dan anak usahanya. Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, sebelumnya menyatakan pihaknya menargetkan penyusutan jumlah perusahaan BUMN dari lebih 800 menjadi sekitar 200.

Menurut Dony, langkah ini akan membuat BUMN lebih fokus pada core business sehingga kinerja perusahaan bisa lebih sehat dan kuat. Pertamina yang berbisnis utama minyak dan gas, misalnya, saat ini juga masih memiliki usaha di sektor lain seperti rumah sakit dan agen perjalanan.

Komisi VI menilai penyelarasan strategi ini akan mendukung efisiensi dan memperkuat daya saing Pertamina sebagai perusahaan energi nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: