Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Bangsa Didorong Budidayakan Pagelaran Aniwayang

Anak Bangsa Didorong Budidayakan Pagelaran Aniwayang Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mendorong anak bangsa untuk membudidayakan pagelaran Aniwayang yang menggabungkan wayang kulit tradisional dengan sentuhan modern.

Hal tersebut disampaikan Wamen Ekraf saat menghadiri pagelaran Aniwayang by Desa Timun di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta pada Sabtu (13/9/2025).

Baca Juga: Insentif Pajak Ditanggung Pemerintah Diperluas ke Pariwisata

“Pagelaran ini keren, gokil habis, dan inilah yang harus dibudayakan oleh anak-anak Indonesia. Wayang yang dikemas seimut ini membuat anak-anak merasakan keajaiban budaya kita. Padahal ini adalah warisan budaya Indonesia yang ditampilkan dengan cara berbeda,” ujar Wamen Ekraf, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Senin (15/9).

Wamen Ekraf Irene menyebut pagelaran itu menciptakan pengalaman interaktif yang segar dan menarik bagi anak-anak maupun keluarga. Wamen Ekraf Irene menekankan pentingnya menghadirkan seni budaya dalam format yang lebih dekat dengan generasi muda. Menurutnya, pementasan semacam ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana efektif memperkenalkan budaya dengan cara menyenangkan.

“Kalau bukan lewat karya seperti ini, apa yang akan dikonsumsi anak-anak kita? Pertunjukan ini bukan hanya hiburan, tetapi cara kreatif memperkenalkan budaya kita dengan mudah dan asyik. Bahkan orang tua pun ikut berpartisipasi dan penasaran ingin merasakan pengalaman menjadi dalang,” ucap Wamen Ekraf Irene.

Pagelaran Aniwayang Live kali ini mengusung tema ‘Kenalan Yuk’ yang memperkenalkan karakter unik Desa Timun seperti Cila, Cili, Cilo, dan Ayam. Sebanyak lima dalang tampil secara bersamaan memeriahkan acara ini, yaitu Daud Nugraha (Cili), Ricca Nugraha (Cila), Hiro Nugraha (Ayam), Carmen Nugraha (Cilo), serta Nasya Hikari (Desa Timun). Pertunjukan tersebut dihadiri oleh sekitar 150 penonton dari berbagai kalangan usia.

Kreator Aniwayang, Daud Nugraha, menjelaskan bahwa gagasan ini lahir dari kecintaan terhadap wayang kulit sekaligus upaya melestarikan budaya.

“Kami ingin menjadikan Aniwayang sebagai jembatan generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya tradisional. Harapannya, lahir generasi yang kreatif, bercerita, dan berbudaya,” tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: