Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Tekstil Indonesia Belum Sunset, Ini Kata Ekonom INDEF

Industri Tekstil Indonesia Belum Sunset, Ini Kata Ekonom INDEF Kredit Foto: Panasia Group
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus menilai industri tekstil di Indonesia masih memiliki prospek, asalkan biaya energi dan logistik dapat ditekan melalui dukungan infrastruktur yang memadai.

Menurutnya, meski kerap dianggap sebagai sektor sunset industry, tekstil sebenarnya tetap memiliki pasar yang besar di dalam negeri. 

“Industri tekstil itu bukan sektor yang akan hilang, karena masyarakat akan selalu membutuhkan produk tekstil. Persoalannya ada pada tingginya biaya listrik, logistik, dan infrastruktur pendukung lainnya,” kata Heri, Jumat (19/9/2025).

Ia menjelaskan, selama ini tingginya biaya energi membuat industri tekstil sulit bersaing dengan produk impor. Padahal, dengan dukungan infrastruktur energi yang lebih efisien, subsektor tekstil berpotensi kembali menarik perhatian investor. 

Baca Juga: Kolaborasi dan Kepatuhan Dibutuhkan untuk Jaga Pertumbuhan Industri Tekstil Nasional

“Kalau energinya efisien, logistiknya mendukung, investor pasti akan lebih tertarik untuk membangun kawasan industri tekstil yang spesifik dan tematik,” ujarnya.

Heri menambahkan, dukungan pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur menjadi kunci kebangkitan sektor ini. Ia mencontohkan, investasi di energi, air, serta sarana logistik dapat menciptakan ekosistem yang komprehensif, sehingga efisiensi produksi meningkat. 

“Kalau ekosistemnya lengkap, efisiensi tercipta, dan kontribusinya pada perekonomian juga akan lebih signifikan,” jelasnya.

Pernyataan ini menyoroti perlunya kebijakan yang konsisten dari pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur yang berorientasi pada kebutuhan industri, tidak hanya di sektor energi atau konstruksi, tetapi juga sektor padat karya seperti tekstil yang menyerap banyak tenaga kerja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: