Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2025 sebesar 5,12% merupakan data valid yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Ia menyindir sejumlah ekonom yang meragukan angka tersebut.
"Tapi triwulan kedua angkanya memang seperti itu, tidak ada manipulasi BPS, kalau yang gak nyangka nyangka itu, ekonomnya gak ngerti, menteri keuangan boleh ngomong seperti itu, kan?," jelas Purbaya dalam konferensi pers APBN Kita edisi September 2025 di Jakarta, dikutip Selasa (23/9/2025).
Menurut Purbaya, konsumsi rumah tangga tumbuh 5% pada periode tersebut, didukung pertumbuhan investasi sebesar 6,99%. Secara rinci, investasi bangunan meningkat 4,9%, sementara investasi mesin melonjak 25,3%. Menurut Purbaya, pertumbuhan itu selaras dengan lonjakan jumlah uang beredar pada awal tahun.
Baca Juga: Ditanya Berapa Pertumbuhan Ekonomi 2025, Purbaya Sebut Angka ini
“Kalau Anda lihat laju pertumbuhan uang pada tahun ke-2 itu tumbuh uangnya cukup kenceng. Jadi memang itu yang mendorong belajar konsumen tumbuh kuat 5%," tegas Purbaya.
Ia mengakui adanya keterlambatan dampak dari kebijakan moneter pada April hingga Juli 2025. Saat pemerintah mengguyur likuiditas, konsumsi terdorong signifikan, tetapi perlambatan terjadi setelah aliran uang melambat.
"Ada delaynya April, May, Juni, Juli biayanya 3 bulan April, May, Juni, Juli, abis itu abis. May digenjot lagi ke bawah uangnya sehingga uang melambat, sehingga kita mengalami perlambatan ekonomi setelah itu," tutur Purbaya.
Baca Juga: Purbaya: Defisit APBN Agustus 2025 Tembus Rp321,6 Triliun
Kepada pihak yang meragukan capaian tersebut, Purbaya menegaskan angka 5,12% pertumbuhan ekonomi mencerminkan kondisi riil, bukan hasil rekayasa.
“Ini kan masa lalu ya. Kalau ada yang bilang 5 tambah 1 tambah 2 jadi 8, itu bukan begitu caranya membaca data,” katanya menyindir.
Data BPS sebelumnya menunjukkan kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi triwulan II-2025 berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi. Dengan capaian 5,12%, Indonesia dinilai mampu menjaga momentum di tengah perlambatan global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement