Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Ia juga mengungkapkan rencana membangun patung ikonik Butter Baby yang melibatkan seniman Indonesia terbaik sebagai sarana memamerkan karya seni dan menciptakan berbagai aktivasi kreatif. Nick Burch, Founder lainnya, menekankan daya tarik ekosistem kreatif Indonesia sebagai alasan berinvestasi.
“Kami percaya budaya anak muda di sini sangat potensial untuk melahirkan dan mengekspor ide-ide IP kreatif. Terus terang, saya juga jatuh cinta pada keramahan masyarakat Indonesia yang menurut saya paling hangat dan tulus di dunia,” ungkap Nick.
Tenaga Ahli Menteri Ekonomi Kreatif Gemintang Kejora Mallaranggeng menyambut positif kolaborasi ini. Ia berharap kehadiran Butter Baby menjadi inspirasi bagi pelaku industri F&B lain untuk mengembangkan bisnis kreatif dan berani menembus pasar global.
“Kami ingin semakin banyak brand lokal yang berani mengembangkan IP dan berinvestasi di Indonesia,” tuturnya.
Kementerian Ekraf menilai pendekatan berbasis IP membuka peluang bagi pengembangan produk turunan, kolaborasi seni, hingga promosi destinasi wisata. Strategi ini sejalan dengan misi Kementerian Ekraf untuk mendorong subsektor kuliner menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi kreatif. Langkah strategis ini diharapkan menjadi pemicu bagi lebih banyak merek kuliner Indonesia untuk bertransformasi menjadi kekayaan intelektual bernilai tinggi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement