Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Emas Dunia Anjlok, Investor Tunggu Data Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Anjlok, Investor Tunggu Data Ekonomi AS Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga emas dunia tergelincir pada perdagangan di Rabu (24/9). Hal ini terjadi menyusul penguatan dolar dan sikap hati-hati investor menjelang rilis data ekonomi penting di Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Kamis (25/9), Harga emas spot turun 0,8% menjadi US$3.734,58. Sementara emas berjangka emas ditutup melemah 1,2% ke US$3.768,1. Logam mulia lainnya juga tertekan, dengan perak spot turun 0,4% ke US$43,84. Platinum melemah 0,7% ke US$1.468,44. Sementara palladium turun 0,7% ke US$1.211,45.

Baca Juga: Investor Cemas RDN Diretas, SIPF Pastikan Ada Perlindungan

Indeks dolar naik, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

“Emas masih mencerna komentar dari bank sentral  kemarin dan juga ketegangan geopolitik dengan Rusia. Investor sedikit berhati-hati menjelang rilis sejumlah data ekonomi,” kata Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible.

Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell tidak memberikan sinyal baru terkait arah suku bunga, hanya menekankan perlunya menyeimbangkan risiko inflasi yang masih tinggi dengan pelemahan pasar tenaga kerja. Pasar saat ini memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga dua puluh lima basis poin lagi pada tahun ini.

Fokus investor tertuju pada data klaim pengangguran mingguan serta rilis indeks pengeluaran konsumsi personal (PCE), indikator utama inflasi yang menjadi acuan kebijakan bank sentral dari AS.

Baca Juga: IHSG Ditutup Naik Tipis ke Level 8.126, Saham Pendatang Baru (EMAS) Jadi Primadona

Adapun Ukraina melaporkan telah menyerang dua stasiun pompa minyak di Volgograd, Rusia. Emas sering dipandang sebagai aset lindung nilai pada masa ketidakpastian ekonomi maupun ketegangan global, dan cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah karena merupakan aset tanpa imbal hasil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: