Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AI Akan Bawa Indonesia Menuju Negara 4 Besar di G20 pada 2045

AI Akan Bawa Indonesia Menuju Negara 4 Besar di G20 pada 2045 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru yang akan mendorong daya saing bangsa.

Sehingga AI akan membuat posisi Indonesia dari 16 negara terbesar di G20 menjadi menempati posisi 4 besar di 2045. Untuk itu, pemerintah bersama perguruan tinggi, pelaku usaha, dan komunitas profesional terus memperkuat kolaborasi dalam membangun ekosistem digital nasional.

Baca Juga: Dari Perdagangan hingga Pertahanan, Presiden Prabowo dan PM Kanada Saksikan Penandatanganan Sejumlah Kesepakatan Strategis

Ini disampaikan Menko Airlangga saat menyampaikan keynote speech pada KAGAMA Leaders Forum: Indonesia Merdea AI di Jakarta, Rabu (24/09/2025).

“AI adalah sebuah keniscayaan. Dan AI itu akan menjadi game changer. Dan AI yang akan membawa Indonesia dari sekarang negara 16 terbesar di G20, menuju negara yang 4 besar di G20 pada tahun 2045,” ungkapnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Kamis (25/9).

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan sejumlah langkah strategis Pemerintah, di antaranya melalui paket kebijakan ekonomi terbaru (8+4+5) yang mencakup pengembangan digitalisasi dan program pemagangan bagi lulusan perguruan tinggi. 

Program ini dirancang untuk membantu lulusan segera masuk ke dunia kerja, dengan skema pemagangan selama enam bulan yang mendapat dukungan honor dari Pemerintah. 

Pada tahap awal, program tersebut menargetkan 20 ribu peserta dan akan dijalankan dalam periode tiga bulan pertama, kemudian dapat diperpanjang tiga bulan berikutnya.

Senada dengan hal tersebut, Pemerintah juga mempercepat pembangunan AI Data Center di Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, mendorong pengembangan paket gig economy di 15 kota, serta memperluas akses digital melalui Low Earth Orbit (LEO) Satellite

Dengan LEO Satellite, sekitar 100 ribu masyarakat di daerah yang sulit dijangkau fiber optic kini dapat mengakses internet berkecepatan tinggi.

Dari sisi kerja sama global, Indonesia memimpin penyusunan ASEAN Digital Economic Framework Agreement (DEFA). 

Selain itu, Indonesia baru saja menandatangani Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang untuk pertama kalinya mencakup digital cluster. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: