Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Etanol di BBM, Pertamina: Itu Praktik Global

Soal Etanol di BBM, Pertamina: Itu Praktik Global Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Patra Niaga menegaskan penggunaan etanol dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan praktik internasional yang sudah mapan dan terbukti mampu menekan emisi karbon. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah menuju target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Etanol, yang berasal dari bahan nabati seperti tebu atau jagung, dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil murni. Pencampurannya dalam BBM mampu menurunkan emisi gas buang kendaraan sekaligus meningkatkan kualitas udara.

Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menegaskan bahwa penerapan etanol sebagai campuran bahan bakar sudah menjadi standar di banyak negara.

Baca Juga: Soal Kandungan Etanol, Pertamina Patra Niaga Tegaskan Penerapannya Sesuai Praktik Internasional untuk Energi Rendah Emisi

“Penggunaan etanol dalam BBM bukan hal baru, melainkan praktik yang sudah mapan secara global. Implementasi ini terbukti berhasil mengurangi emisi gas buang, menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil murni, serta mendukung peningkatan perekonomian masyarakat lokal melalui pemanfaatan bahan baku pertanian,” kata Roberth di Jakarta, Jumat (3/10/2025)

Data internasional menunjukkan, sejumlah negara telah lebih dulu memanfaatkan etanol secara masif:

  • Amerika Serikat mewajibkan pencampuran etanol lewat program Renewable Fuel Standard (RFS) dengan kadar umum E10 (10% etanol) hingga E85 untuk kendaraan fleksibel.

  • Brasil menjadi pionir dengan pencampuran hingga E27 (27% etanol) berbasis tebu, menjadikannya salah satu negara dengan pasar kendaraan etanol terbesar di dunia.

  • Uni Eropa menerapkan kebijakan Renewable Energy Directive II yang menjadikan E10 standar di negara-negara seperti Prancis, Jerman, dan Inggris guna menekan polusi perkotaan.

  • India menargetkan implementasi E20 (20% etanol) pada 2030 sebagai bagian dari roadmap transisi energi dan dukungan bagi petani tebu.

Pertamina Patra Niaga menegaskan adopsi serupa di Indonesia tidak hanya mendukung pengurangan emisi, tetapi juga mendorong sektor pertanian sebagai penyedia bahan baku etanol.

Baca Juga: Pertamina: Etanol di BBM Dasar Hal Biasa, Vivo dan BP-AKR Tetap Ogah Serap

“Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan pemerintah dalam menurunkan emisi karbon sesuai target Net Zero Emission 2060. Kehadiran BBM dengan campuran etanol menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap mengikuti praktik terbaik internasional demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tandas Roberth.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: