- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Lewat SFT dan SIC, Samsung Ajak Puluhan Ribu Anak Muda Indonesia Lahirkan Teknologi Solusi Masalah Sosial
Kredit Foto: Samsung
Hadir lebih dari tiga dekade di Indonesia, Samsung terus menjalankan bisnis sekaligus melakukan pengembangan talenta muda. Lewat dua program Corporate Social Responsibility (CSR) andalannya, yaitu Samsung Solve for Tomorrow (SFT) dan Samsung Innovation Campus (SIC), perusahaan ini membekali pelajar dan mahasiswa dengan keahlian teknologi untuk menciptakan solusi nyata bagi masyarakat.
SFT berfokus pada kompetisi yang menantang peserta menggunakan pendekatan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) untuk menjawab masalah sosial. Peserta dibekali workshop design thinking, sesi mentoring, dan pelatihan AI.
Sementara itu, SIC adalah program pelatihan intensif untuk mengasah keterampilan digital masa depan seperti Coding, IoT, dan AI. Program ini dirancang agar peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menciptakan prototipe solusi.
Baca Juga: Bursa Eropa Catat Rekor Lagi, Didukung Sektor Industri dan Teknologi
Kedua program ini telah menunjukkan dampak besar dan menarik minat ribuan anak muda.
Sejak diluncurkan pada 2023, Solve for Tomorrow (SFT) telah diikuti oleh ribuan peserta. Pada 2025, antusiasme memuncak dengan 2.603 pendaftar. Mereka mengajukan berbagai ide inovatif, mulai dari konversi limbah plastik menjadi listrik hingga inovasi teknologi olahraga untuk penyandang disabilitas.
Sementara itu, Samsung Innovation Campus (SIC), program global sejak 2019 ini telah menjangkau lebih dari 20.000 pelajar, mahasiswa, dan ratusan guru di Indonesia. Pada Batch 6, jumlah pendaftar bahkan meningkat sekitar 40% dari batch sebelumnya.
Kedua program ini telah melahirkan ratusan proyek inovatif. Beberapa yang menonjol antara lain:
Dari SFT: Aplikasi pendeteksi karies gigi Dentalint (UGM), alat deteksi risiko sudden cardiac death (UB), dan HandsTalk, aplikasi penerjemah bahasa isyarat untuk Google Meet dan WhatsApp (SMAN 1 Sidoarjo).
Dari SIC: PawPal, perangkat IoT & AI untuk kurangi kecanduan layar anak (BINUS), dan Daely, sistem deteksi kantuk pengemudi berbasis AI & IoT (BINUS) yang berhasil meraih Merit Award di ajang bergengsi Asia Pacific ICT Alliance Awards (APICTA) 2024.
Baca Juga: Bola Piala Dunia 2026 Resmi Diluncurkan, Sudah Ada Teknologi yang Terhubung VAR
Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia, menegaskan komitmen perusahaan mendampingi perjalanan Indonesia menuju masyarakat digital. “Kami bangga program Samsung Innovation Campus dan Samsung Solve for Tomorrow telah menjangkau ribuan pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah, memberi mereka pengalaman langsung bagaimana teknologi bisa membawa perubahan positif di lingkungannya. Ke depan, kami berkomitmen terus mendukung lahirnya talenta digital baru yang akan menjadi motor penggerak masa depan Indonesia,” ujarnya.
Melalui SFT dan SIC, Samsung tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk generasi muda menjadi pemecah masalah (problem-solver) yang siap membawa Indonesia menuju masa depan digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement