Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Volume Logistik KAI Naik 13%, Dorong Pemerataan Ekonomi UMKM

Volume Logistik KAI Naik 13%, Dorong Pemerataan Ekonomi UMKM Kredit Foto: KAI
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat kenaikan volume angkutan retail sebesar 13% hingga triwulan III-2025. Sepanjang Januari–September 2025, total volume angkutan retail mencapai 185.057 ton, naik dari 164.034 ton pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini mempertegas peran transportasi berbasis rel sebagai tulang punggung distribusi produk UMKM di berbagai daerah.

Kenaikan tersebut menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terhadap layanan logistik KAI yang dinilai efisien, cepat, dan ramah lingkungan. Dengan sistem terintegrasi, moda transportasi rel kini menjadi bagian penting dalam memperlancar rantai pasok nasional di tengah pertumbuhan e-commerce dan ekonomi digital.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyatakan bahwa perusahaan terus berkomitmen memperkuat ekosistem logistik berbasis rel agar semakin inklusif dan berdaya saing.

Baca Juga: KAI Siapkan 30.000 Kursi Promo Rp80 Ribu di HUT ke-80 Demi Genjot Penjualan Digital

“KAI berkomitmen menghadirkan layanan logistik retail yang inklusif dan berdaya guna bagi semua lapisan, termasuk UMKM. Kami ingin menjadi bagian dari perjalanan tumbuhnya ekonomi masyarakat melalui layanan distribusi yang andal, efisien, dan ramah lingkungan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (6/10/2025).

Menurut Anne, layanan angkutan retail KAI dijalankan melalui dua skema, yakni business to business (B2B) bersama mitra logistik resmi dan business to customer (B2C) yang memungkinkan masyarakat umum dan pelaku usaha kecil mengirimkan barang melalui jaringan mitra KAI. Pendekatan ganda ini memperluas akses pasar bagi UMKM sekaligus menekan biaya logistik.

Integrasi layanan KAI dengan berbagai jasa ekspedisi dan e-commerce fulfillment turut mempercepat distribusi produk dari sentra produksi ke kota besar. Sistem ini memungkinkan pergerakan barang lebih efisien, memperkuat konektivitas ekonomi antarwilayah, dan meningkatkan daya saing usaha kecil di era digital.

Baca Juga: KAI Habiskan 139,86 Juta Liter BBM Subsidi dalam 8 Bulan

Selain dampak ekonomi, moda rel juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan menghasilkan emisi karbon lebih rendah dibandingkan angkutan jalan raya. KAI menilai hal ini sejalan dengan target pemerintah menuju Net Zero Emission 2060.

Hingga kini, KAI terus memperluas kolaborasi dengan mitra strategis di sektor first mile dan last mile logistik. Penguatan layanan multimoda diharapkan menciptakan distribusi barang yang terhubung, transparan, serta adaptif terhadap digitalisasi. “Langkah ini penting untuk memperkuat ketahanan ekosistem logistik nasional menghadapi dinamika ekonomi global,” kata Anne menegaskan.

Melalui jaringan rel yang menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia, KAI memperkuat perannya sebagai penggerak ekonomi lokal. Efisiensi waktu dan biaya pengiriman yang ditawarkan moda rel membantu jutaan pelaku UMKM menembus pasar nasional tanpa harus bergantung pada transportasi darat konvensional yang lebih mahal dan kurang ramah lingkungan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: