Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jawab Sindiran Purbaya, Pertamina Pastikan RDMP Balikpapan On Stream 10 November

Jawab Sindiran Purbaya, Pertamina Pastikan RDMP Balikpapan On Stream 10 November Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) memastikan proyek strategis Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan siap beroperasi atau on stream pada 10 November 2025. Kepastian ini disampaikan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri, menanggapi kritik dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menilai pembangunan kilang baru berjalan lamban.

Simon menegaskan, RDMP Balikpapan menjadi wujud nyata komitmen Pertamina dalam memperkuat ketahanan energi nasional dan menekan impor bahan bakar minyak (BBM). Proyek ini akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu menjadi 360 ribu barel per hari, sekaligus memproduksi BBM setara standar Euro 5 dengan kadar sulfur di bawah 10 ppm.

“Kalau kemarin kita sempat mendengar Pak Menteri Keuangan menyampaikan bahwa mungkin tidak banyak kilang yang dibangun, tentunya itu menjadi masukan berharga buat kami,” ujar Simon di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Baca Juga: Kilang Balikpapan Hampir Rampung, Siap Hasilkan BBM Setara Euro 5

“Sejak tahun 2019 sampai tahun ini, salah satu yang akan kita dorong dalam waktu dekat adalah proyek RDMP Balikpapan. Mudah-mudahan pada 10 November kita akan mulai on stream. Dengan demikian, impor akan berkurang dan produk yang dihasilkan akan lebih baik,” tambahnya.

Lebih lanjut, Simon menekankan pentingnya keseimbangan antara peningkatan kapasitas kilang dan produksi di sektor hulu. Menurutnya, pembangunan kilang tanpa peningkatan pasokan minyak mentah domestik hanya akan memperbesar ketergantungan impor.

“Kalau kita bangun kilang tapi tidak tingkatkan produksi di hulu, itu sama saja. Kilang beroperasi baik, tapi crude-nya masih impor. Karena itu kami akan dorong peningkatan produksi di hulu, pengembangan kilang, serta transformasi bisnis ritel agar pelayanan di SPBU makin baik,” jelas Simon.

Baca Juga: Pertamina Gas Perkuat Investasi Sosial Lewat Program Energizing Tamasya di Balikpapan

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI pada 30 September menyinggung kinerja Pertamina yang dinilai lamban membangun kilang baru. Ia menilai keterlambatan proyek kilang membuat Indonesia masih harus mengimpor BBM dari Singapura, yang berimbas pada besarnya anggaran subsidi energi.

“Kilang itu bukan kita enggak bisa bikin, atau enggak bisa jalankan proyeknya, cuma Pertamina malas-malasan saja,” ujar Purbaya kala itu.

Purbaya juga menyatakan akan turut mengawasi langsung proyek-proyek Pertamina, termasuk RDMP Balikpapan, untuk memastikan program strategis tersebut benar-benar berjalan dan memperkuat kemandirian energi nasional.

“Saya akan masuk dan melihat mereka menjalankan atau tidak proyek-proyek yang diusulkan,” kata Purbaya.

Baca Juga: Pertamina Rampungkan Pembangunan Kilang Terbesar di ASEAN, Kapasitas 2 Juta Barel

RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek prioritas nasional dalam agenda pembangunan infrastruktur energi. Selain meningkatkan kapasitas pengolahan, proyek ini juga dirancang untuk menghasilkan bahan bakar berkualitas tinggi dan ramah lingkungan, sekaligus menekan ketergantungan impor BBM hingga 20 persen dalam beberapa tahun ke depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: