Kredit Foto: Youtube
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah belum akan memberikan insentif kepada pelaku pasar modal sebelum perilaku spekulatif di bursa terkendali.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri diskusi bersama direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Menurut Purbaya, pemberian insentif harus disertai komitmen nyata dari pihak bursa untuk menertibkan praktik manipulasi harga saham atau yang dikenal dengan istilah goreng saham, yang selama ini merugikan investor ritel.
“Saya bilang akan saya berikan insentif kalau Anda sudah merapikan perilaku investor di pasar modal. Artinya, yang goreng-gorengan dikendalikan sama dia lah supaya investor kecil terlindungi,” ujar Purbaya.
Baca Juga: IHSG Sesi Siang Terapresiasi 0,42% ke 8.199, MDKA, UNVR dan AMMN Top Gainers LQ45
Ia menegaskan bahwa tujuan pemerintah bukan sekadar mendorong kinerja pasar modal, melainkan memperkuat fondasi ekonomi nasional secara berkelanjutan.
“Tujuan kami bukan untuk mendorong pasar modal, tapi mendorong perekonomian. Kalau ekonominya bagus, otomatis pasar saham naik,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Purbaya menyebut pemerintah masih memiliki ruang fiskal yang cukup untuk mendukung langkah-langkah lanjutan jika diperlukan. Ia menyebut perbaikan ekonomi yang mulai terasa selama sebulan terakhir bersifat struktural dan akan terus berkembang.
“Likuiditas baru kurang dari satu bulan berjalan, belum mungkin langsung melonjak. Tapi investor bisa menghitung ke depan akan seperti apa ekonominya. Saya pikir IHSG akan cenderung naik terus, mungkin 10 tahun lagi, IHSG to the moon,” kata Purbaya optimistis.
Sementara itu, pihak BEI dalam pertemuan tersebut menyampaikan berbagai usulan dan permintaan terkait dukungan kebijakan fiskal serta insentif untuk memperkuat industri pasar modal nasional. Namun, Purbaya menekankan bahwa pembenahan perilaku pasar menjadi prasyarat utama sebelum insentif diberikan.
Baca Juga: Purbaya Ungkap Skema Penempatan Dana di Bank Jakarta dan Bank Jatim
Pertemuan di BEI juga dihadiri perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), asosiasi pasar modal, dan perwakilan emiten. Diskusi berlangsung membahas kesinambungan program ekonomi pemerintah serta sinergi antara sektor riil dan sektor keuangan.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menyebutkan, hasil pembahasan akan ditindaklanjuti secara teknis melalui pembentukan tim kerja lintas lembaga yang melibatkan OJK, Kementerian Keuangan, dan asosiasi pasar modal.
Tim tersebut akan mengidentifikasi masalah utama dan merumuskan langkah konkret dalam memperkuat tata kelola serta perlindungan investor di pasar modal.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap hubungan antara kebijakan fiskal, penguatan industri keuangan, dan peningkatan kepercayaan investor dapat berjalan seimbang demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional jangka panjang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement