Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkop Ungkap Dua Pekerjaan Besar Bagi Gerakan Koperasi RI

Menkop Ungkap Dua Pekerjaan Besar Bagi Gerakan Koperasi RI Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono mengungkapkan dua pekerjaan besar bagi Gerakan Koperasi di Indonesia dalam mengembangkan perkoperasian ke depan.

Dua pekerjaan tersebut adalah Coop University dan Coop Bank. Ini disampaikan Menkop pada acara Pengukuhan Struktur dan Personil Badan Pengelola Pusat Informasi Perkoperasian (BP-PIP) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), di Jakarta, Rabu Malam (8/10/2025).

Baca Juga: Dorong Wisata Selam Semakin Mendunia, Kemenpar Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan

"Setelah sukses menyatukan dualisme kepemimpinan di Dekopin, tugas penting lain dari Gerakan Koperasi adalah segera memiliki Coop University dan Coop Bank," kata Menkop, dikutip dari siaran pers Kemenkop, Jumat (10/10).

"Tujuan dari Coop University tersebut, untuk mencetak tokoh-tokoh dan kader-kader dari perjuangan Gerakan Koperasi. Saya yakin, Ikopin bisa lebih baik dan kekinian dalam pengembangan koperasi di Indonesia," kata Menkop.

Kemudian, Gerakan Koperasi juga harus menjadikan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) sebagai Coop Bank, yang khusus dalam pembiayaan koperasi di seluruh Indonesia. "Dulu, kita pernah punya bank khusus koperasi, yaitu Bank Bukopin. Namun, sekarang sudah menjadi milik Korea," kata Menkop Ferry.

Dengan begitu, lanjut Menkop, melalui Dekopin, Coop University, dan Coop Bank, koperasi bisa menjadi sokoguru perekonomian nasional. "Terlebih lagi, banyak koperasi di daerah yang harus dikembangkan," kata Menkop.

Dalam kesempatan itu, Menkop juga menyampaikan apresiasi Dekopin atas inisiatif pembentukan Badan Pengelola Pusat Informasi Perkoperasian (BP-PIP). 

Bagi Menkop, kehadiran badan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sistem informasi, komunikasi, dan publikasi gerakan koperasi di Indonesia. 

"Di era keterbukaan informasi seperti sekarang, kehadiran BP-PIP sangat penting untuk memastikan bahwa narasi tentang koperasi tidak tenggelam, tetapi justru menjadi arus utama dalam pemberitaan ekonomi nasional," papar Menkop.

Sementara itu, Ketua Umum Dekopin Bambang Haryadi berharap keberadaan BP-PIP menjadi satu simbol kebangkitan koperasi ke depan. Tugasnya, melakukan sosialisasi perkoperasian, hingga mengubah stigma koperasi.

"BP-PIP harus lebih kreatif mengelola informasi, tidak hanya dalam bentuk majalah, tapi juga digital seperti sosial media, podcast, dan sebagainya," kata Bambang.

Bambang juga berharap seluruh potensi Gerakan Koperasi bisa dipublikasikan agar diketahui masyarakat, agar bisa menarik minat berkoperasi, khususnya di kalangan generasi muda. "BP-PIP harus hidup di era kekinian dengan banyak melahirkan konten-konten kreatif yang menjadi sumber informasi Gerakan Koperasi di Indonesia," ujar Bambang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: