Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Human AI BPJS Kesehatan Jadi Langkah Baru Transformasi Digital

Human AI BPJS Kesehatan Jadi Langkah Baru Transformasi Digital Kredit Foto: Azka Elfriza
Warta Ekonomi, Jakarta -

BPJS Kesehatan terus memperkuat efisiensi layanan publik melalui percepatan transformasi digital. 

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menjelaskan bahwa berbagai inovasi teknologi telah diimplementasikan untuk meningkatkan kemudahan akses, transparansi, dan produktivitas pelayanan peserta di seluruh Indonesia.

Menurutnya, transformasi digital menjadi tulang punggung penguatan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang kini telah menjangkau lebih dari 280 juta penduduk. 

“Setiap saat bisa ngecek dengan mobile JKN. Dan mobile JKN ini canggihnya luar biasa. Tidak saja Bapak-Ibu sekalian itu ngecek sehatnya seperti apa, produktivitas perusahaan kalau karyawannya pada sehat ini tentu sangat membantu,” ujar Ghufron saat ditemui di Grand Mercure Kemayoran dalam acara Satya JKN Award 2025, Selasa (14/10/2025).

Baca Juga: Kelola Dana Rp800 T, BPJS Ketenagakerjaan Punya Peran Strategis sebagai Pilar Ketahanan Ekonomi Nasional

Ia menambahkan, fitur mobile JKN kini mencakup pemantauan aktivitas fisik harian hingga layanan konsultasi berbasis human AI.

“Sekarang ini BPJS itu mengembangkan human AI. Jadi para HRD ataupun juga pegawai atau pengelola perusahaan, jika ragu-ragu tanya tentang BPJS, tinggal nanya saja di mobile JKN. Ada human AI di situ, nanya apapun dijawab,” ungkapnya.

Tak hanya itu, sistem face recognition atau free start juga mulai diterapkan untuk mempercepat proses administrasi tanpa kartu fisik. 

“Sekarang BPJS seluruh Indonesia pakai KTP, tidak perlu pakai kartu BPJS. Ini kita kerja sama dengan Dukcapil Kementerian Dalam Negeri,” kata Ghufron.

Ia menyebutkan, adanya digitalisasi juga menekan antrean layanan rumah sakit melalui sistem pendaftaran daring.

“Sekarang enggak ada antre dari rumah sakit. Antri dari rumah saja bisa, sambil tiduran,” ujarnya.

Baca Juga: Jika Iuran Tak Disesuaikan, Dana BPJS Kesehatan Berpotensi Defisit Tengah Tahun

Dengan langkah ini, kata Ghufron, menjadikan BPJS Kesehatan sebagai salah satu lembaga publik dengan transformasi digital paling cepat di kawasan ASEAN. 

“Banyak negara nanya, gimana sih BPJS kok dalam waktu 10 tahun bisa 98%? Karena kita terus berinovasi dan bekerja sama dengan semua pihak,” tuturnya.

Seperti yang diketahui, terehitung hingga 1 Oktober 2025, jumlah peserta JKN telah mencapai 282,7 juta jiwa atau 98,6% dari populasi Indonesia, di mana 67,2 juta peserta merupakan segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) di sektor publik dan swasta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: