Kredit Foto: Istimewa
Perusahaan Investasi Amerika Serikat (AS) William Blair mengatakan bahwa stablecoin berpotensi mengubah sistem keuangan global. Ia menyebut inovasi tersebut sebagai peningkatan teknologi besar dibandingkan dengan infrastruktur tradisional yang selama ini menopang sistem pembayaran lintas negara.
Dilansir Kamis (16/10), William Blair berpendapat bahwa stablecoin tidak hanya akan menggantikan infrastruktur lama untuk transaksi antar bisnis (B2B), tetapi juga akan semakin banyak digunakan dalam transaksi ritel.
Baca Juga: DWS Group: Stablecoin Kini Jadi Infrastruktur Pembayaran Inti Global
Berbeda dengan pembayaran lintas batas berbasis mata uang fiat, stablecoin menawarkan berbagai keunggulan, termasuk ketersediaan sehari penuh, penyelesaian transaksi hampir instan, minim perantara, serta penghapusan risiko nilai tukar mata uang asing.
Laporan itu juga menyoroti manfaat tambahan stablecoin seperti immutability (tidak dapat diubah), eksekusi terprogram, serta keterkaitan dengan mata uang tepercaya seperti dolar AS.
William Blair menilai kejelasan regulasi global akan menjadi landasan bagi era keemasan perdagangan berbasis stablecoin. Namun, perusahaan menegaskan bahwa legislasi saja tidak cukup untuk mendorong adopsi massal.
Firma tersebut menyebut beberapa katalis penting seperti permintaan korporasi yang meningkat, kemajuan infrastruktur digital, dan dukungan dari lembaga keuangan tradisional yang mulai mengadopsi stablecoin sebagai faktor kunci dalam mempercepat pertumbuhan.
William Blair, meski optimistis terhadap prospek jangka panjang, memperingatkan adanya risiko jangka pendek bagi saham perusahaan yang terpapar stablecoin akibat ketidaksabaran pasar terhadap kecepatan adopsi.
“Investor mungkin frustrasi dengan lambatnya penerapan, namun kami tetap yakin saham-saham tersebut adalah perusahaan kripto publik dengan kualitas terbaik,” tulis William Blair.
William Blair memprediksi pasar stablecoin akan terkonsolidasi pada beberapa token pembayaran dominan, seiring meningkatnya kebutuhan likuiditas dan kompatibilitas jaringan.
Namun, bagi perbankan koresponden tradisional, masa depan terlihat lebih tidak pasti. Analis William Blair memperingatkan bahwa meskipun bank-bank tersebut mulai mengadopsi sistem stablecoin, sebagian besar keuntungan ekonomi kemungkinan akan berpindah ke pemain baru.
Baca Juga: Kebijakan Kripto Uni Eropa Dinilai Sudah Cukup Atasi Risiko Stablecoin
Menurut firma itu, stablecoin bukan hanya melengkapi sistem keuangan yang ada, tetapi juga mengancam untuk menggantikan beberapa komponen intinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement