G7 Sepakat Bersatu Lawan Kontrol Ekspor Logam Tanah Jarang China
Kredit Foto: Djati Waluyo
Group of Seven (G7) sepakat untuk menjaga solidaritas dan mengoordinasikan respons jangka pendek terhadap kebijakan kontrol ekspor logam tanah jarang (rare earths) yang diterapkan China.
Komisioner Ekonomi Uni Eropa Valdis Dombrovskis pihaknya akan melawan dominasi rantai pasok logam tanah jarang yang dilakukan oleh China. Hal tersebut akan dilakukan dengan diversifikasi sumber pasokan atas komoditas terkait secara global.
Baca Juga: Potret Infrastruktur Pengisian Daya Mobil EV di China, Saat ini Sudah Lebih dari 17 Juta Unit
“Jelas bahwa mitra kami memiliki keprihatinan yang sama terkait kebijakan ekspor mereka yang semakin luas, baik dari sisi jenis mineral maupun rantai nilai yang terlibat,” ujar Dombrovskis, Jumat (17/10).
Namun hal tersebut nampaknya akan sulit dilakukan mengingat kuatnya tangan rantai pasok logam tanah jarang dari Beijing. China diketahui menguasai rantai pasok terkait hingga 80%–90%.
Baca Juga: Produksi dan Penjualan Mobil NEV di China Melonjak
Dombrovskis sendiri mengatakan bahwa kelompoknya akan berkoordinasi dalam dialog dengan otoritas dari China. Hal itu untuk mencari solusi jangka pendek, sekaligus memperkuat ketahanan dan diversifikasi rantai pasok dalam jangka panjang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement