Kredit Foto: Istimewa
Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) di Kabupaten Siak, Riau, terus dilirik oleh investor nasional dan internasional.
Setelah sebelumnya perusahaan gabungan Indonesia-Jepang PT Sinergi Kharisma Yuda (SKY), kali ini PT Biomass Utama Mandiri Indolestari (BUMI) juga berencana berinvestasi di KITB.
Perusahaan ini berencana membangun stockpile cangkang sawit di KITB. Pimpinan perusahaan juga sudah melakukan ekspose dengan pemerintah daerah Siak terkait rencana bisnis di KITB.
"Kita menyambut baik rencana investasi ini. Kami sudah menunggu cukup lama hadirnya investor yang serius untuk menanamkan modalnya di KITB," kata Wakil Bupati Siak, Syamsurizal, Senin (20/10).
Sebagai bentuk keseriusan dalam mempercepat realisasi investasi di KITB, pemerintah daerah telah menyiapkan kurang lebih 3.100 hektar lahan di kawasan tersebut.
Baca Juga: Penerimaan Bea Cukai Tumbuh 7,1%, Ekspor Sawit Jadi Pendorong
Syamsurizal juga berkomitmen akan memfasilitasi seluruh proses investasi dengan cepat, tepat, dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Keberadaan KITB merupakan bagian dari visi besar Pemerintah Kabupaten Siak untuk membangun kemandirian ekonomi daerah, melalui pengembangan sektor industri yang terintegrasi dan berkelanjutan," ujarnya.
Ia berharap setiap investasi yang masuk ke Siak dapat memberikan dampak positif baik ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Oleh karena itu, Syamsurizal meminta agar perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut memprioritaskan tenaga kerja lokal.
"Kawasan ini diharapkan menjadi motor penggerak baru bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan pesisir Riau yang mampu membuka lapangan kerja baru, serta mampu meningkatkan Pendapat Asli Daerah (PAD) bagi Siak," ujarnya.
Sementara Direktur PT BUMI, Darwin Handoko mengaku pihaknya sangat tertarik dan berminat berinvestasi di KITB.
"Kita sudah dalam berminat ingin berinvestasi di KITB. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber daya biomassa di Indonesia, khusus nya di Riau menjadi solusi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sahril Ramadana
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement