Kredit Foto: Azka Elfriza
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkuat konektivitas dan keselamatan transportasi lintas moda guna mendorong pemerataan ekonomi nasional di tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menegaskan bahwa transportasi berperan besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya kesenjangan antarwilayah.
“Konektivitas dan keselamatan pada sektor transportasi memiliki efek ganda yang besar bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, terbukanya peluang usaha, serta berkurangnya kesenjangan antarwilayah,” ujar Dudy dilansir dari siaran tertulis, Selasa (21/10/2025).
Dalam sektor darat, Kemenhub telah memperluas layanan melalui angkutan lintas batas negara, subsidi angkutan orang, barang, dan penyeberangan, serta modernisasi angkutan perkotaan.
Diketahui bahwa layanan perintis kini menjangkau sekitar 75% wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.
Tercatat berdasarkan survei triwulan II-2025, tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan transportasi darat mencapai 96,01%.
Baca Juga: Kemenhub Gandeng US-ABC Perkuat Investasi Asing di Transportasi
Di sektor laut, Kemenhub mengoperasikan 107 trayek kapal perintis berkapasitas 38.604 penumpang dan 16.753 ton barang, serta 26 kapal PSO dan 6 kapal ternak.
Bahkan, program Tol Laut juga terus diperluas, mencatat 523 voyage hingga September 2025, melayani 104 pelabuhan dari barat hingga timur Indonesia.
Sementara, di sektor udara, pengembangan konektivitas dilakukan melalui 266 rute penerbangan perintis penumpang dan 46 rute perintis kargo.
Di sisi lain, berdasarkan data Sisfoangud Perintis per 11 Agustus 2025, hingga Juli tercatat 23.404 frekuensi penerbangan dengan 183.681 penumpang dan 1,86 juta kilogram kargo.
Kemenhub juga memperkuat konektivitas global melalui penetapan 36 bandara umum sebagai bandara internasional.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang internasional mencapai 13,5 juta orang pada Januari–Agustus 2025, naik 9,54% dibanding periode sama 2024.
Selain itu, Kemenhub juga mengembangkan inovasi transportasi seperti pesawat amfibi dan taksi air untuk menjangkau daerah kepulauan. Groundbreaking Water Aerodrome juga telah dilakukan di Center Point of Indonesia (CPI) Makassar pada 11 Agustus 2025, sementara taksi air direncanakan beroperasi di wilayah pantai barat Bali, mulai dari Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Pantai Uluwatu.
Baca Juga: Bandara Bali Utara Siap Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru, Begini Kata Kemenhub!
“Fasilitas ini diharapkan dapat memangkas waktu perjalanan, meningkatkan mobilitas, serta mendukung berbagai sektor mulai dari logistik hingga pariwisata dan ekonomi daerah,” ungkap Dudy.
Dalam hal keselamatan, data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Korlantas Polri menunjukkan penurunan angka kecelakaan sebesar 13,96% selama Nataru 2024/2025 dan 31,37% pada Lebaran 2025.
Pada momen yang sama, Dudy juga menegaskan percepatan penerapan Zero Over Dimension Over Load (ODOL) 2027 penting untuk menjaga keselamatan dan daya saing logistik nasional.
“Semakin kita mengundur maka kita akan memberikan peluang terjadinya kecelakaan yang lebih banyak. Lebih cepat lebih baik supaya tidak ada korban-korban lagi yang timbul berkaitan dengan ODOL,” tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement