Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Klaim Hilirisasi Jadi Kunci Kemandirian Ekonomi Nasional

Pemerintah Klaim Hilirisasi Jadi Kunci Kemandirian Ekonomi Nasional Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan hilirisasi menjadi kunci transformasi ekonomi menuju kemandirian bangsa. Pemerintah memastikan agenda pengolahan sumber daya alam di dalam negeri akan terus dilanjutkan sebagai langkah strategis memperkuat daya saing dan menyejahterakan rakyat.

“Strategi hilirisasi dipandang penting untuk melepaskan Indonesia dari jebakan ekspor bahan mentah dan memperkuat posisi tawar di rantai nilai global," jelas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Menurut Bahlil, kebijakan hilirisasi merupakan amanah konstitusi. Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945 menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam dikuasai negara dan harus digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Prinsip ini menjadi landasan pemerintah mendorong industrialisasi sumber daya alam.

Baca Juga: Bahlil: Hilirisasi Harus Adil, Pengusaha Daerah Harus Jadi Tuan di Negeri Sendiri

“Presiden Prabowo telah menegaskan jalan menuju kedaulatan energi dan kemajuan ekonomi tidak boleh lagi samar. Negara mesti hadir dengan kepemimpinan yang tegas, berpijak pada konstitusi,” ungkapnya.

Sebagai implementasi, pemerintah melalui Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyiapkan 18 proyek prioritas senilai lebih dari Rp618 triliun yang akan dikelola oleh Badan Pengelola Daya Anagata Nusantara (BP Danantara).

Proyek tersebut mencakup 8 proyek sektor minerba, 2 proyek transisi energi, 2 proyek ketahanan energi, 3 proyek hilirisasi pertanian, dan 3 proyek hilirisasi kelautan dan perikanan, dengan 67 persen berlokasi di luar Pulau Jawa.

Langkah ini diarahkan untuk membangun rantai nilai industri di dalam negeri sekaligus mendorong pemerataan pembangunan.

Baca Juga: Bahlil Pastikan Kepastian Harga Minyak Rakyat 80% dari ICP

Program meliputi pengembangan industri alumina, mangan sulfat, stainless steel slab, modul surya, bioavtur, fasilitas penyimpanan minyak, hingga sektor kelautan, kehutanan, dan pertanian.

Peresmian smelter emas PT Freeport Indonesia menjadi contoh penguatan rantai industri pertambangan. Sementara itu, ekosistem industri baterai kendaraan listrik berkapasitas 15 gigawatt disebut sebagai penentu arah manufaktur kendaraan masa depan.

Selain memperkuat struktur industri, program hilirisasi juga menitikberatkan pada pengembangan sumber daya manusia.

Kementerian ESDM telah menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi bagi puluhan ribu tenaga kerja di sektor energi dan pertambangan untuk memenuhi kebutuhan industri baru.

Baca Juga: Bahlil : Kelola Sumur Rakyat, Pendapatan Warga Bisa Kalahkan Gaji ASN

“Lebih dari 276.000 peluang kerja baru tercipta dari proyek-proyek hilirisasi tersebut. Langkah ini membuka ruang bagi generasi muda menjadi bagian dari era industrialisasi nueva yang berbasis teknologi dan nilai tambah," tandas Bahlil.

Bahlil menambahkan, hilirisasi bukan lagi sekadar gagasan, melainkan strategi nyata untuk keluar dari kutukan sumber daya alam.

“SDA tidak boleh menjadi pencipta ketimpangan, tetapi wajib menjadi sumber kemakmuran,” tegasnya.

Pemerintah optimistis melalui pengelolaan SDA secara mandiri menjadi produk bernilai tinggi, hilirisasi akan memperkuat ekonomi nasional, membuka lapangan kerja, dan menegaskan kedaulatan bangsa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: