Kredit Foto: Antara/Donny Aditra
Harga emas dunia melemah tajam pada perdagangan di Selasa (21/10). Hal ini terjadi seiring investor melakukan aksi ambil untung setelah logam mulia itu mencetak rekor tertinggi pada sesi sebelumnya berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Rabu (22/10), harga emas spot turun 5,5% menjadi US$4.115,26. Sementara emas berjangka ditutup melemah 5,7% ke US$4.109,10.
Logam mulia lainnya juga terkoreksi: perak turun 7,6% ke US$48,49, platinum merosot 5,9% ke US$1.541,85, dan palladium melemah 5,3% ke US$1.417,25.
Sebelumnya harga emas sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa, didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, ekspektasi penurunan suku bunga, serta pembelian besar-besaran oleh bank sentral.
“Penurunan harga emas masih dibeli hingga kemarin, namun lonjakan volatilitas dalam sepekan terakhir memunculkan sinyal kehati-hatian dan mendorong aksi ambil untung jangka pendek,” kata Analis Logam Independen, Tai Wong.
Wong juga menambahkan bahwa penurunan tajam harga perak turut menekan seluruh pasar logam mulia.
“Sepertinya ada level puncak jangka pendek di US$54. Selama harga perak berada di bawah level terkait, pergerakannya cenderung sideways dengan volatilitas tinggi,” ujarnya.
Analis memperkirakan harga emas akan berkonsolidasi dalam dua hingga tiga minggu ke depan, seiring kemungkinan berakhirnya penutupan pemerintahan dan pengumuman kesepakatan dagang dari AS.
Investor kini menantikan rilis data indeks harga konsumen (CPI) untuk September. Ia akan menjadi acuan bagi bank sentral dalam menentukan pemangkasan suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin pada pertemuan kebijakan pekan depan di AS.
Baca Juga: Dukung Efisiensi Pertambangan Nasional, ExxonMobil Pamerkan Solusi Pelumasan di Minerba Convex 2025
Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement