Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Sementara itu, Vania Febriyantie, urban farmer asal Bandung sekaligus pendiri komunitas Seni Tani, menekankan bahwa pangan lokal tidak hanya terkait dengan gizi, tetapi juga mencerminkan hubungan manusia dengan alam dan budaya lokal.
“Pangan bukan sekadar soal makan tapi juga tentang membangun hubungan antara manusia, alam, dan komunitasnya. Melalui pangan lokal, kita bisa kembali menghargai proses menanam, mengolah, dan berbagi hasil bumi,” ujar Vania.
Vania mengajak keluarga untuk mulai berkebun di rumah atau secara komunal dan mengenal kembali bahan pangan lokal sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan berkelanjutan.
“Langkah kecil seperti menanam sayur atau kelor di pekarangan rumah bisa memberi dampak besar bagi ketahanan gizi keluarga,” tambah Vania. Pemanfaatan pekarangan rumah sebagai sumber pangan lokal dapat meningkatkan sumber pendapatan keluarga serta dapat membuka peluang usaha baru di masyarakat.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari PT Astra International Tbk melalui platform SATU Indonesia Awards sebagai bentuk kolaborasi dunia usaha dalam memperkuat edukasi gizi keluarga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement