Oona Insurance Evaluasi Tarif Asuransi EV, Waspadai Tren Klaim Global
Kredit Foto: Azka Elfriza
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk atau Oona Insurance (ABDA) tengah mempersiapkan strategi dan mencermati pertumbuhan pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang kian diminati di Indonesia.
Abhishek Bhatia, Founder and Group CEO Oona Insurance Group, menyebutkan bahwa secara global, rasio klaim kendaraan listrik masih 3–4 poin lebih tinggi dibandingkan kendaraan konvensional. Namun, kondisi tersebut belum terlihat signifikan di pasar Indonesia karena penetrasinya masih kecil.
“Memang secara global, klaim EV lebih tinggi. Tapi di Indonesia, kita belum melihat tren itu terjadi. Saat ini, pasar EV masih kecil, sehingga pendekatan kami tetap hati-hati dan berbasis data,” ujarnya dalam acara media luncheon di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Baca Juga: Pakar: Industri Asuransi Syariah Mesti Bersiap Hadapi Ujian Berat
Abhishek menjelaskan, sekitar 50–60% nilai kendaraan listrik terletak pada baterainya, yang menjadi faktor utama memengaruhi struktur biaya hingga premi asuransi.
Karena itu, perusahaan terus memantau risiko kerusakan total maupun potensi kenaikan biaya perbaikan yang dapat berdampak pada premi.
“Kami terus memonitor data apakah ada pergerakan tertentu dan berkolaborasi dengan industri, asosiasi, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melihat kemungkinan penyesuaian tarif premi kendaraan bermotor, khususnya untuk mobil listrik. Saat ini tarif premi kendaraan masih ditetapkan OJK dan belum dibedakan antara mobil listrik dan konvensional,” jelasnya.
Menurutnya, langkah tersebut penting dilakukan sejalan dengan arah kebijakan nasional yang mendorong elektrifikasi transportasi.
“Indonesia memang belum menunjukkan perbedaan risiko yang besar, tapi bukan berarti tren global tak akan terjadi. Terlebih, tren kendaraan listrik ini belum terlalu lama. Karena itu, kami aktif berdialog dengan regulator agar kebijakan tarif bisa adaptif terhadap perkembangan kendaraan listrik,” tambahnya.
Baca Juga: Mudah & Tanpa Biaya, Begini Cara Ajukan Klaim Asuransi IFG Life
Oona menegaskan bahwa fokus utama perusahaan saat ini adalah menjaga keseimbangan dan keberlanjutan industri, serta melindungi konsumen. Bersamaan dengan itu, pemantauan data klaim dan perilaku nasabah juga diperkuat.
Sebagai informasi, pada kuartal III/2025 Oona mencatatkan laba sebesar Rp62,93 miliar, naik 67,26% yoy sejalan dengan meningkatnya pendapatan perusahaan hingga Rp798,06 miliar sepanjang Januari-September.
Seedangkan, total beban perusahaan sebesar Rp707,94 miliar, naik 12% dari Rp629,42 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, beban klaim bruto melonjak 45,22% menjadi Rp359,33 miliar dibandingkan Rp247,43 miliar pada tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement