Kredit Foto: Bloomberg/Akio Kon
PT Mizuho Leasing Indonesia Tbk (VRNA) melaporkan kinerja keuangan yang berbalik merugi hingga akhir kuartal III-2025.
Perseroan mencatat rugi bersih sebesar Rp2,02 miliar per 30 September 2025, berbalik dari laba Rp8,28 miliar pada periode yang sama tahun lalu atau turun 124,4% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Laporan keuangan yang dikutip Kamis (30/10/2025) menunjukkan, penurunan kinerja terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dan peningkatan beban keuangan serta kerugian nilai aset. Total pendapatan VRNA susut 3,6% menjadi Rp332,57 miliar dibandingkan Rp344,90 miliar pada September 2024.
Sementara itu, total beban justru naik 0,8% menjadi Rp332,83 miliar dari sebelumnya Rp339,98 miliar. Beban terbesar berasal dari beban bunga dan keuangan yang mencapai Rp100,81 miliar serta beban kepegawaian Rp94,77 miliar.
Tekanan di sisi pendapatan dan beban menyebabkan laba sebelum pajak turun drastis. Mizuho Leasing membukukan rugi sebelum pajak Rp260 juta, berbalik dari laba Rp4,93 miliar tahun sebelumnya. Setelah memperhitungkan pajak tangguhan, rugi bersih tercatat Rp2,02 miliar.
Dari sisi neraca, total aset perusahaan per akhir September 2025 turun 4,8% menjadi Rp3,06 triliun dari posisi Rp3,21 triliun pada akhir 2024.
Penurunan terutama dipengaruhi oleh melemahnya piutang pembiayaan konsumen menjadi Rp1,94 triliun dari Rp2,08 triliun.
Liabilitas juga turun 6,1% menjadi Rp2,32 triliun dibandingkan Rp2,47 triliun pada akhir tahun lalu. Adapun ekuitas perseroan melemah tipis 0,5% menjadi Rp740,52 miliar dari sebelumnya Rp744,00 miliar.
Meski secara laba bersih merugi, perseroan membukukan perbaikan pada arus kas operasi yang berbalik positif Rp168,04 miliar, setelah tahun sebelumnya tercatat negatif Rp304,41 miliar.
Perbaikan tersebut didorong oleh menurunnya pembayaran pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan.
PT Mizuho Leasing Indonesia Tbk sebelumnya dikenal sebagai PT Verena Multi Finance Tbk. Perusahaan yang berdiri sejak 1993 ini merupakan anak usaha Mizuho Leasing Co. Ltd asal Jepang.
Emiten berkode VRNA ini mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada 25 Juni 2008 dengan jumlah 460 juta saham atau 45,91% dari modal disetor pada harga perdana Rp100 per saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement