Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Catat Lonjakan Transaksi Mata Uang Lokal dengan China dan Jepang

BI Catat Lonjakan Transaksi Mata Uang Lokal dengan China dan Jepang Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi mata uang lokal (Local Currency Transaction/LCT) dalam perdagangan antara Indonesia dengan China dan Jepang meningkat secara signifikan. 

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa nilai transaksi menggunakan mata uang lokal dengan China telah mencapai sekitar US$7 miliar, sementara dengan Jepang mencapai US$5 miliar. 

“Bahkan nilai transaksi dengan mata uang lokal dengan Tiongkok telah mencapai hampir 7 miliar dolar dan dengan Jepang mencapai sekitar 5 miliar dollar,” kata Perry dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor Bank Indonesia, Jakart, Senin (3/11/2025).

Perry menjelaskan, transaksi LCT dengan Jepang kini menjadi yang terbesar kedua setelah China. Menurutnya, peningkatan ini merupakan bukti semakin kuatnya kerja sama keuangan dan sistem pembayaran antara Indonesia dengan kedua negara tersebut.

Baca Juga: BI Siapkan Stablecoin Nasional Berbasis SBN dan Rupiah Digital, TokoCrypto Respon Gini

Selain memperluas kerja sama LCT, BI juga terus mengembangkan konektivitas pembayaran lintas negara melalui penerapan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antarnegara. Saat ini, kerja sama QRIS sudah diberlakukan antara Indonesia dengan Jepang dan China.

Transaksi pembayaran menggunakan QRIS dengan Jepang resmi berlaku sejak 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Pada tahap awal, masyarakat Indonesia sudah dapat menggunakan QRIS di 35 merchant di Jepang dengan memindai JPQR Global menggunakan aplikasi pembayaran domestik.

Baca Juga: BI Mulai Uji Coba Penggunaan QRIS di Korea Selatan

Sementara itu, Bank Indonesia dan People’s Bank of China (PBoC) tengah melakukan uji coba interkoneksi QRIS antara Indonesia dan China melalui proses sandboxing, dengan target implementasi pada akhir 2025 hingga awal 2026.

Tak hanya itu, BI juga mulai menguji coba sistem pembayaran QRIS di Korea Selatan. Jika proses uji coba berjalan lancar, transaksi pembayaran lintas negara dengan QRIS Indonesia-Korea Selatan bisa digunakan pada 2026.

“Hari ini kita launching dengan Korea Selatan, uji coba, sandboxing. Insya Allah tahun depan mulai nyambung," kata Perry dalam Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) dan IFSE 2025, Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: