Kredit Foto: Istimewa
PT Bank KB Indonesia Tbk (BBKP) menyiapkan strategi ekspansi kredit selektif pada tahun 2025 dengan menitikberatkan pada sektor-sektor berdaya saing tinggi di Indonesia.
Langkah ini bertujuan meningkatkan pertumbuhan aset tanpa menambah risiko kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL).
Direktur Utama BBKP, Kunardy Darma Lie, menegaskan bahwa dengan cara tersebut, maka pertumbuhan kredit tahun depan akan fokus pada good quality asset.
“Fokus kami adalah growth asset, tapi good quality asset untuk meminimalisir NPL yang baru. Jadi sektor-sektor yang akan kami prioritaskan tahun depan sudah tentu adalah sektor-sektor yang menjadi daya saing terkuat di Indonesia,” kata Kunardy dalam Public Expose secara daring, Rabu (5/11/2025).
Baca Juga: Himbara Diguyur Rp200 Triliun, KB Bank KB Bank Turunkan Bunga Kredit untuk Jaga Daya Saing
Sektor prioritas KB Bank mencakup consumer goods, manufaktur, mineral dan pertambangan, infrastruktur, farmasi, serta telekomunikasi dan media. Menurut Kunardy, konsumsi masyarakat menyumbang 55% perekonomian nasional, sementara sektor kesehatan dan obat-obatan memiliki peluang pembiayaan jangka panjang seiring meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan.
Untuk menjaga kualitas kredit, BBKP menerapkan pendekatan selektif dengan menyalurkan pembiayaan kepada pemain besar dan terbukti tangguh (the winner) di masing-masing sektor. Mitigasi risiko juga dilakukan melalui stress testing secara berkelanjutan yang menilai dampak skenario makroekonomi terhadap portofolio kredit.
Sementara itu, Direktur Kredit Henry Sawali menjelaskan, transformasi sistem kredit sejak 2021 berhasil menurunkan rasio loan at risk (LAR) dari 65% menjadi sekitar 23%, sementara NPL bruto kredit baru tercatat di bawah 2%.
Baca Juga: KB Bank Perkuat Modal Guna Topang Ekspansi Berkelanjutan
“Kami melakukan restrukturisasi dan perbaikan fundamental terhadap seluruh proses kredit. Rasio LAR yang sebelumnya 65% kini telah turun ke sekitar 23%, dan untuk kredit baru pasca-transformasi, NPL bruto berada di bawah 2%,” ujar Henry.
Selain memperkuat kualitas kredit, BBKP meningkatkan posisi likuiditas melalui kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Korea yang beroperasi di Indonesia. Kerja sama ini mencakup penempatan dana dalam current account, time deposit, serta program payroll, yang sekaligus menjadi sumber dana murah bagi bank.
“Perusahaan-perusahaan Korea menempatkan dana mereka di KB Bank, baik sebagai current account maupun time deposit. Kami juga melayani kebutuhan payroll dan pembiayaan karyawan mereka,” jelas Henry.
Strategi ini tidak hanya memperkuat likuiditas, tetapi membuka peluang pertumbuhan di segmen ritel melalui pembiayaan perumahan, kendaraan, dan kredit konsumtif bagi karyawan perusahaan Korea. Henry menegaskan, penguatan likuiditas dan disiplin dalam menjaga kualitas aset akan menjadi strategi berkelanjutan BBKP untuk mempertahankan kinerja positif jangka panjang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement