Kredit Foto: Istimewa
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono, mengungkapkan koperasi merupakan konsep dalam memperkuat ekonomi yang lemah melalui kolaborasi bersama.
Ini disampaikan Menkop pada kegiatan Konsolidasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) Kepada Pengurus dan Anggota KDKMP dari 6 Desa di daerah Tengger, yaitu: Desa Ngadas, Desa Wonokerto, Desa Jetak, Desa Wonotoro, Desa Ngadirejo dan Desa Ngadisa. Probolinggo, Sabtu (01/11/2025).
Baca Juga: Indonesia Optimis Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ke Depan
“Pak Prabowo menyampaikan, koperasi adalah alat bagi orang yang lemah, alatnya bangsa yang lemah. Seperti lidi, satu lidi lemah, tapi bila disatukan menjadi kekuatan. Inilah konsep koperasi, dari ekonomi lemah menjadi ekonomi yang kuat,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemenkop, Rabu (5/11).
Melalui Kopdes/Kel Merah Putih, dapat menjadi satu-satunya lembaga ekonomi rakyat yang dapat melawan praktik-praktik kecurangan yang melemahkan ekonomi desa. Bahkan Kopdes/Kel juga dapat membatasi ruang gerak dari pihak-pihak yang hanya memanfaatkan masyarakat desa sebagai objek dari sebuah kegiatan ekonomi.
Menkop Ferry menambahkan bahwa Kopdes/Kel Merah Putih juga dapat menjadi instrumen utama untuk mengembalikan perputaran ekonomi di desa agar tidak tersedot oleh korporasi besar. Faktanya saat ini banyak ritel-ritel modern yang masuk ke desa sehingga membuat perekonomian desa semakin lemah.
“Sekarang ini banyak ritel modern yang masuk sampai pelosok-pelosok. Uang berputar di desa tapi tidak untuk warga desa. Berbeda kalau koperasi desa yang mengelola gerai sembako, uangnya kembali ke warga desa,” jelas Menkop Ferry.
Menkop menyampaikan, Masyarakat Tengger punya semangat kebersamaan yang kuat. Melalui Kopdes/Kel Merah Putih, semangat itu kita wujudkan dalam bentuk kerja ekonomi bersama untuk kemakmuran rakyat desa. Kami dari Kementerian Koperasi akan mengajak perwakilan Koperasi Desa yang ada di desa ini untuk melakukan studi banding ke Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq di Ciwidey Bandung yang sudah sukses membangun sistem bisnis holtikultura.
Kemenkop mencatat hingga akhir Oktober 2025 telah berdiri 82.320 Kopdes/Kel Merah Putih. Dari jumlah itu sudah terdapat ratusan yang beroperasi. Kini Kemenkop tengah mempersiapkan dan mempercepat pembangunan aset gerai dan gudang agar Maret 2026 seluruh Kopdes sudah dapat mulai beroperasi.
Dalam arah kebijakan yang ditetapkan Presiden Prabowo, setiap koperasi desa wajib memiliki gerai sembako, apotek atau klinik desa, gudang, dan kendaraan logistik. Empat fasilitas itu menjadi pilar kemandirian desa.
“Gerai sembako mencegah penguasaan pasar oleh ritel modern, apotek dan klinik menjamin akses kesehatan terjangkau, gudang menjaga kualitas hasil panen, dan kendaraan memperlancar logistik,” ucap Menkop Ferry.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement