Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Dibayangi Ancaman Kelebihan Pasokan dan Lemahnya Permintaan AS

Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Dibayangi Ancaman Kelebihan Pasokan dan Lemahnya Permintaan AS Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak dunia melemah pada perdagangan di Kamis (6/11). Hal ini terjadi seiring kekhawatiran pasar terhadap potensi kelebihan pasokan (supply glut) dan menurunnya permintaan di Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Jumat (7/11), harga minyak mentah Brent ditutup turun 0,22% menjadi US$63,38. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,29% ke US$59,43.

Baca Juga: Bahlil Laporkan ke Presiden: Listrik Desa Tuntas 2030, Produksi Minyak Lampaui Target

Secara bulanan, harga minyak global turun untuk bulan ketiga berturut-turut pada Oktober. Ia tertekan oleh kekhawatiran lonjakan produksi dari Organisasi Negara Pengeskpor Minyak dan Sekutunya (OPEC+). Sementara pasokan dari produsen non anggota juga terus meningkat.

“Pasar terus dihantui oleh potensi kelebihan pasokan yang sudah lama diprediksi — ini menjadi hambatan besar bagi harga,” kata Mitra Again Capital, John Kilduff.

Di sisi permintaan, tren pelemahan masih menjadi sorotan. Hingga 4 November, permintaan minyak global hanya naik 850.000 barel per hari.

Menurut U.S. Energy Information Administration (EIA), stok minyak mentah meningkat 5,2 juta barel menjadi 421,2 juta barel pada pekan lalu.

“Rendahnya tingkat operasional kilang menunjukkan permintaan minyak mentah saat ini masih lemah, terutama akibat musim pemeliharaan kilang yang signifikan. Faktor ini menjadi beban fundamental bagi harga,” ungkap Kilduff.

Baca Juga: Indonesia Tawarkan 60 Blok Migas di ADIPEC 2025, Undang Investor Global

Adapun Arab Saudi memangkas tajam harga jual minyak untuk pembeli dari Asia di Desember. Hal itu dilakukan sebagai respons terhadap kondisi pasar yang kelebihan pasokan di tengah peningkatan produksi oleh negara-negara anggota dari OPEC+.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: