Kredit Foto: DPR
Absennya Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI memicu kekecewaan di kalangan anggota dewan. Kekecewaan itu semakin memuncak lantaran Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, juga tidak hadir dalam rapat yang sedianya membahas nasib industri baja nasional yang tengah tertekan oleh gempuran produk impor.
Akibat absennya kedua pejabat utama Kementerian Perdagangan, rapat yang diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret untuk penyelamatan industri baja nasional akhirnya ditunda.
Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Ermarini dari Fraksi PKB, menegaskan bahwa rapat tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dengan Direktur Utama PT Krakatau Steel pada 30 September lalu.
Baca Juga: Kemendag Bidik Biaya Logistik Jadi 12% di 2029, Ini Strateginya
“Kita lihat tidak ada keseriusan dari Kementerian Perdagangan untuk merespons persoalan ini. Jadi, kita minta rapat ditunda. Nanti kami akan tentukan jadwal ulangnya,” ujar Anggia dalam rapat kerja dan RDP terkait penyelamatan industri baja nasional, Senin (10/11/2025).
Anggia menekankan, industri baja merupakan sektor strategis nasional, bahkan disebut mother of industry, karena hampir semua sektor industri bergantung pada produk baja — mulai dari konstruksi, infrastruktur, manufaktur, energi, hingga perdagangan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Nurdin Halid dari Fraksi Golkar, menilai kehadiran pejabat pelaksana tugas (Plt) tidak cukup untuk membahas isu strategis seperti kebijakan industri baja.
“Kita tunda saja sampai Menteri Perdagangan hadir. Ini menyangkut kebijakan penting. Mohon maaf, kalau hanya PLT, kita hanya akan dapat informasi, bukan keputusan. Informasi bisa dari banyak sumber, tapi kebijakan harus dari Menteri,” tegas Nurdin.
Baca Juga: Kemendag Dorong Waralaba Indonesia Ekspansi ke Pasar Global
Senada, Kawendra Lukistian dari Fraksi Gerindra menilai pembahasan bersama Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Tommy Andana, tidak akan menghasilkan langkah strategis.
“Di Fraksi Gerindra juga sama, sebaiknya rapat ditunda. Kita bicara hal strategis, bukan sekadar basa-basi. Kami ingin langkah nyata untuk menyelamatkan industri baja nasional,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement