Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI Miliki Potensi Besar Jadi Kekuatan Ekonomi Digital di Kawasan

RI Miliki Potensi Besar Jadi Kekuatan Ekonomi Digital di Kawasan Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi digital di kawasan.

Hal tersebut disampaikan Menko Airlangga dalam  keynote speech secara daring pada acara The NTT Startup Challenge 2025 Pitch Day yang verlangsung di Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Baca Juga: Reformasi Ekosistem Perpajakan, IKPI Dorong Pembahasan Serentak UU Konsultan Pajak, Tax Amnesty, dan Pembentukan BPN

"Dengan lebih dari 3.000 startup, Indonesia kini menempati peringkat keenam dunia. Ekosistem startup yang dinamis ini telah menjadi aset penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, yaitu mesin penggerak baru pembangunan nasional," ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Selasa (12/11).

Ajang tersebut merupakan salah satu kompetisi startup terbesar di Asia Tenggara sejak 2017, digelar oleh Nippon Telegraph and Telephone (NTT) Group diikuti oleh lebih dari 1.200 startup dari berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia, Korea, Taiwan, dan Hong Kong, serta melibatkan 15 perusahaan NTT dalam kegiatan inkubasi dan pengembangan. 

Kompetisi ini menjadi sarana penting dalam memperkuat inovasi lintas negara dan membuka peluang kerja sama teknologi bagi startup Indonesia untuk naik kelas di tingkat global.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa kontribusi ekonomi digital Indonesia telah mencapai USD 90 miliar pada tahun 2024, dan diproyeksikan meningkat menjadi USD 110 miliar pada tahun 2025. Pemerintah optimistis nilai tersebut akan melonjak hingga USD 360 miliar pada tahun 2030, dengan sektor e-commerce menyumbang sekitar USD 150 miliar.

Selain itu, Pemerintah juga menegaskan pentingnya kerja sama regional melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Inisiatif ini mendorong inovasi, integrasi, dan inklusivitas di kawasan, dengan target menjadikan ASEAN sebagai kekuatan ekonomi digital senilai USD 2 triliun pada tahun 2030.

Dalam mewujudkan transformasi digital tersebut, Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital pada tahun 2030. Studi World Economic Forum (WEF) memproyeksikan lima bidang pekerjaan digital dengan pertumbuhan tercepat untuk periode 2025–2030, yakni Big Data Specialists, Fintech Engineers, AI and Machine Learning Experts, Software Developers, dan Security Management Professionals.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: